Jumat 02 Feb 2018 16:48 WIB

Polisi Antisipasi Aksi Balas Dendam Kasus Penganiayaan Guru

Polres Sampang mengantisipasi kemungkinan aksi balas dendam dari keluarga korban.

Penganiayaan (Ilustrasi)
Penganiayaan (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SAMPANG -- Aparat Kepolisian Resor (Polres) Sampang, Jawa Timur, mengantisipasi kemungkinan adanya aksi balas dendam dalam kasus penganiayaan guru hingga tewas yang terjadi di SMA Negeri 1 Torjun, Kamis (1/2). Polres Sampang menerjunkan personelnya untuk berjaga di rumah pelaku.

"Sejak tadi malam, kami telah menginstruksikan Polsek Torjun untuk menerjunkan personel ke rumah siswa pelaku penganiayaan itu," ujar Kasat Reskrim Polres Sampang AKP Heri Siswanto di Sampang, Jumat (2/2).

Heri menjelaskan, kasus penganiayaan guru seni rupa di SMA Negeri 1 Torjun, Sampang, Jawa Timur, dengan korban Ahmad Budi Cahyono oleh muridnya sendiri berinisial HI itu berpotensi menimbulkan kericuhan, apabila keluarga dan kerabat korban tidak terima atas kejadian tersebut.

Oleh karenanya, sambung Heri, pihaknya langsung melakukan upaya antisipasi dengan menerjunkan personel polisi ke rumah pelaku di Dusun Brekas, Desa Torjun, Kecamatan Torjun, Sampang. "Kami juga melakukan pendekatan persuasif kepada para tokoh masyarakat, tokoh agama, dan para guru untuk ikut membantu meredam situasi keamanan," katanya.

Kasus penganiayaan guru seni rupa Budi Cahyono oleh muridnya berinisial HI terjadi, Kamis (1/2) sekitar pukul 13.00 WIB. Saat itu, guru Budi sedang mengajar bidang studi kesenian dan HI tertidur di kelas itu.

Guru Budi langsung mendatangi siswa HI yang tidur itu dan mencoret mukanya dengan tinta. Namun HI tiba-tiba memukul sang guru. Pelaku juga mencegat sang guru setelah pulang sekolah dan memukul korban.

Sesampainya di rumah, korban langsung pingsan, sehingga yang bersangkutan langsung dirujuk ke RS Dr Soetomo di Surabaya. Namun, nyawa sang guru tidak tertolong, dan ia meninggal di Rumah Sakit.

"Dia meninggal dunia di RS Dr Soetomo Surabaya sekitar pukul 22.00 WIB, dan dua jam dari meninggalnya guru Budi itu, tersangka kami tangkap di rumahnya," ujar Hery menjelaskan.

Kasus penganiayaan guru oleh muridnya di SMA Negeri 1 Torjun, Kabupaten Sampang, Madura hingga menyebabkan korban tewas itu, menuai protes banyak kalangan, termasuk Bupati Sampang Fadhilah Budiono. Teman-teman HI di SMA Negeri 1 Torjun, Sampang juga memprotes kasus itu, dan menilai tindakan HI keterlaluan. Apalagi hingga menyebabkan gurunya meninggal dunia.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement