REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Fahri Hamzah meminta, pihak Kepolisian mengusut tuntas dua kasus penganiayaan terhadap ulama di Jawa Barat. Bahkan, korban terakhir Ustaz Prawoto meninggal dunia akibat penganiayaan seorang pria pada Kamis (1/2). Sebelumnya Pengasuh Pondok Pesantren Al-Hiadayah, Cicalengka, Kabupaten Bandung KH Emon Umar Basyri, pada Sabtu (27/1).
"Dalam sepekan ada ulama di tempat dan waktu yang berbeda itu bisa membuat preseden. Ini ada persekusi terhadap ulama yang dilakukan oleh kelompok tertentu. Karena itu lah polisi harus segera bertindak menginvestasi sampai tuntas," keluh Fahri saat ditemui di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat, (2/2).
Maka dengan demikian, pihak berwajib harus mengusut tuntas dua kasus tersebut. Kemudian, kata dia, hasil investigasinya wajib diumumkan kepada masyarakat.
Fahri menilai, hasil investigasi kasus itu sangat penting. Karena jika tidak ada hasil, maka berbagai macam spekulasi akan berkembang di masyarakat.
"Jadi jangan biarkan spekulasi itu berkembang, bahaya itu. Kalau itu berkembang pikirannya masing-masing karena negara tidak memberikan penjelasan nanti berbahaya," kata Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
Sebelumnya, penganiayaan terhadap KH Umar Basri dan pembunuhan Ustaz Prawoto mempunyai banyak kesamaan. Di antaranya, korban sama-sama dianiaya oleh pelaku bernama Asep. Kemudian, pelaku sama-sama mengalami gangguan kejiwaan, serta kedua korban dianiaya pada saat Subuh.