Jumat 02 Feb 2018 17:12 WIB

DPR: Usut Tuntas Fenomena Orang Gila Aniaya Ulama

Ini persekusi terhadap ulama yang dilakukan oleh kelompok tertentu.

Rep: Ali Mansur/ Red: Agus Yulianto
Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah memberikan keterangan pers.
Foto: Republika/Febrianto Adi Saputro
Wakil Ketua DPR, Fahri Hamzah memberikan keterangan pers.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Fahri Hamzah meminta, pihak Kepolisian mengusut tuntas dua kasus penganiayaan terhadap ulama di Jawa Barat. Bahkan, korban terakhir Ustaz Prawoto meninggal dunia akibat penganiayaan seorang pria pada Kamis (1/2). Sebelumnya Pengasuh Pondok Pesantren Al-Hiadayah, Cicalengka, Kabupaten Bandung KH Emon Umar Basyri, pada Sabtu (27/1).

"Dalam sepekan ada ulama di tempat dan waktu yang berbeda itu bisa membuat preseden. Ini ada persekusi terhadap ulama yang dilakukan oleh kelompok tertentu. Karena itu lah polisi harus segera bertindak menginvestasi sampai tuntas," keluh Fahri saat ditemui di Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat, (2/2).

Maka dengan demikian, pihak berwajib harus mengusut tuntas dua kasus tersebut. Kemudian, kata dia, hasil investigasinya wajib diumumkan kepada masyarakat.

 

Fahri menilai, hasil investigasi kasus itu sangat penting. Karena jika tidak ada hasil, maka berbagai macam spekulasi akan berkembang di masyarakat.

"Jadi jangan biarkan spekulasi itu berkembang, bahaya itu. Kalau itu berkembang pikirannya masing-masing karena negara tidak memberikan penjelasan nanti berbahaya," kata Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Sebelumnya, penganiayaan terhadap KH Umar Basri dan pembunuhan Ustaz Prawoto mempunyai banyak kesamaan. Di antaranya, korban sama-sama dianiaya oleh pelaku bernama Asep. Kemudian, pelaku sama-sama mengalami gangguan kejiwaan, serta kedua korban dianiaya pada saat Subuh.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement