REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Api yang menghanguskan sebagian area hutan di lereng Gunung Talang di Solok, Sumatra Barat mulai padam sejak Jumat (2/2) pagi. Sore harinya, tim gabungan yang terdiri dari Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung (KPHL) Solok, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Solok, TNI, dan Polda Sumbar memastikan bahwa api benar-benar telah padam.
Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Sumbar, Rumainur, mengungkapkan, sebagian anggota tim sudah turun ke kaki gunung setelah melakukan asesmen lapangan. Sebagian personel, lanjutnya, masih berada di atas untuk memastikan bara api tak lagi menjalar.
Meski begitu, hingga kini BPBD Sumbar belum bisa memastikan berapa luas area hutan yang terimbas kebakaran sejak Kamis (1/2) pagi tersebut.
"Saya baru saja turun. Kawan-kawan Dinas Kehutanan masih di atas menghitung luasnya," kata Rumainur, Jumat (2/2).
Sementara itu, Gubernur Sumatra Barat Irwan Prayitno (IP) mengimbau masyarakat dan pendaki yang beraktivitas di sekitar hutan untuk ikut menjaga kelestarian hutan. Salah satu caranya, dengan tidak melakukan pembukaan lahan dengan cara membakar. Bagi pendaki juga diimbau untuk memastikan perapian padam sepenuhnya setelah digunakan.
"Meski yang kebakaran di Gunung Talang ini saya yakin bukan karena sengaja dibakar. Lebih karena cuaca panas saja," jelas IP.
BPBD Sumatra Barat mencatat, wilayah hutan yang terbakar mencakup tiga kecamatan yakni Nagari Air Batumbuak Kecamatan Talang, Nagari Kampung Dalam Kecamatan Danau Kembar, dan Batu Bajanjang di Kecamatan Lembang Jaya. Hingga kini pihak BPBD Sumbar belum bisa mengidentifikasi luas area hutan yang terbakar.
Berdasarkan pengakuan petugas yang berjaga di Pos Pengamatan Gunung Api talang, kebakaran di lereng gunung berketinggian 2.597 meter di atas permukaan laut tersebut terjadi sejak pukul 10.00 WIB, Kamis (1/2). Sejumlah pendaki yang masih berada di dekat puncak Gunung Talang juga dilaporkan mengamankan diri lokasi pesanggrahan dan posko pendakian.
Sapto Andika Candra