REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Sebanyak empat wakil Indonesia melesat ke babak semifinal India Terbuka 2018. Keempatnya, yakni dua ganda putra, Kevin Sanjaya Sulamuljo/Marcus Fernaldi Gideon dan Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan, ganda putri Greysia Polii/Apriyani Rahayu, serta ganda campuran Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti.
Praveen/Melati lolos ke semifinal setelah mengalahkan Evgenij Dremin/Evgenia Dimova dari Rusia pada perempat final di Siri Fort Indoor Stadium, Jumat (2/1) waktu setempat. Praveen/Melati menang straight game dengan skor 21-17, 21-12.
Kemenangan ini menunjukkan penampilan Praveen/Melati yang semakin meyakinkan sejak dipasangkan pada awal 2018. “Hari ini komunikasi kami berjalan lancar, kami bisa fokus dan tidak menganggap enteng lawan,” ujar Praveen dilansir dari laman resmi PBSI, Sabtu (3/2).
Melati mengatakan dia pernah mengalahkan pasangan Rusia tersebut ketika masih berpasangan dengan Ronald Alexander. “Saya sudah pernah bertemu pasangan Rusia ini dan menang. Hari ini sebelum bertanding pun saya nonton video pertandingan mereka lagi. Jadi sudah tahu permainan mereka seperti apa,” ujar Melati.
Di babak semifinal, Praveen/Melati akan berhadapan dengan wakil Cina yang juga unggulan kedelapan, He Jiting/Du Yue. “Mau main seperti apapun, yang penting jangan lengah dan jaga fokusnya dari awal. Pasangan Tiongkok ini merupakan salah satu lawan yang kami waspadai dari awal,” kata Praveen soal lawan di semifinal.
Pada pertandingan lain, Greysia/Apriyani lolos setelah mengalahkan wakil Indonesia lainnya, Della Destiara Haris/Rizki Amelia Pradipta 21-16, 21-9. Kevin/Marcus lolos setelah mengalahkan pasangan tuan rumah Manu Attri/Sumeeth Reddy dua gim langsung 21-19, 21-19. Ahsan/Hendra berhasil mengalahkan Chai Biao/Wang Zekang 21-10 21-19.
Sementara itu, Angga Pratama/Rian Agung Saputro tak berhasil mengamankan tempat di semifinal ganda putra. Angga/Rian menyerah dari pasangan Tiongkok, Han Chengkai/Zhou Haodong, dengan skor 19-21, 19-21.
Pasangan unggulan ketujuh ini sebetulnya seringkali mengungguli Han/Zhou, baik di gim pertama maupun gim kedua. Namun di saat-saat terakhir, Angga/Rian justru banyak melakukan kesalahan sendiri.
“Angga/Rian bukan kalah oleh lawan, tetapi kalah oleh diri mereka sendiri. Sudah unggul 18-15, mereka seperti tidak percaya diri. Banyak pengembalian yang mengambang, nyangkut dan mati sendiri, padahal posisinya sedang memimpin,” ujar pelatih Aryono Miranat setelah pertandingan.
Aryono menyatakan hal paling krusial yang harus mereka perbaiki, yakni keyakinan dan percaya diri. “fighting spirit-nya,” kata Aryono menambahkan.
Angga/Rian baru saja dipasangkan kembali setelah kurang lebih empat tahun berpisah. Keduanya baru menjalani latihan bersama selama satu minggu jelang keberangkatan ke India.
Namun, Aryono menyebutkan, hal tersebut tidak bisa dijadikan alasan. “Soal klop atau belum klop, kalau di ganda putra itu kan sering latihan bersama, ganti-ganti pasangan. Jadi ini bukan alasan, keyakinan mereka yang masih kurang,” kata Aryono.
Dia menambahkan solusi dan jawabannya tersebut ada di diri mereka sendiri. “Keberanian itu datang dari hati mereka sendiri, bukan dari orang lain,” ujar Aryono.