REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Olimpiade musim dingin di Pyeongchang, Korea Selatan, akan dimulai pada 9 Februari mendatang. Panitia penyelenggara merasa khawatir terhadap kesehatan penonton di stadion. Dilansir dari Time, Ahad (4/2), panitia menyediakan selimut dan pemanas demi menjaga kesehatan dan keselamatan para pengunjung.
Selimut dan pemanas diberikan berdasarkan kejadian sebelumnya di kota tersebut. Sebanyak enam orang penonton konser yang diselenggarakan di Stadion Olimpiade Pyeongchang dilaporkan mengalami hiportemia usai menonton. Panitia Olimpiade memutuskan mengantisipasi kejadian tersebut dengan menyediakan selimut dan pemanas.
Stadion Olimpiade Pyeongchang akan menjadi lokasi upacara pembukaan dan penutupan. Stadion dibangun tanpa atap sebagai upaya penghematan waktu. Stadion tidak dilengkapi dengan pemanas sentral sehingga pemerintah membangun dinding polikarbonat di sepanjang titik di stadion.
Dinding tersebut dibangun untuk menghalangi angin. Pemerintah juga memasang pemanas gas portabel di sepanjang barisan tempat duduk. Penonton juga bisa membeli makanan dan minuman panas di stadion.
Pyeongchang termasuk wilayah pegunungan di dekat pesisir Gangneung, Jeongseon. Menurut laporan cuaca, Pyongchang akan mendapat angin dingin mencapai tujuh derajat Fahrenheit.
Pyeongchang merupakan salah satu daerah terdingin di Korea Selatan. Lokasinya berada setengah mil di atas permukaan laut. Pyeongchang juga dikenal sebagai daerah yang mendapat tiupan angin dingin dari Dataran Manchuria dan Siberia.
"Tidak banyak orang luar yang bisa tahan dengan dinginnya udara di sini, dinginnya berbeda," ujar Nam Sun-woo, salah seorang penduduk sekitar dan penjual ikan.
Meski cuaca sangat dingin, suhu Pyeongchang dikabarkan belum melampaui Olimpiade Musim Dingin di Norwegia pada 1994 silam dengan suhu mencapai minus 11 derajat Celcius.