REPUBLIKA.CO.ID, BERLIN -- Kepala Badan Intelijen Dalam Negeri Jerman (BfV) menyatakan Korea Utara (Korut) menggunakan kedutaan besar di Berlin untuk memasok logistik program misil atau nuklirnya. Dalam rilis kepada satu stasiun televisi Jerman, Kepala BfV Hans-Georg Maassen mengatakan, Kedubes Korut terlihat memasok bahan untuk program misil dan nuklir mereka. Dokumenter tentang ini baru akan disiarkan pekan depan, dilansir Associated Press, Sabtu (3/2).
Maassen menambahkan, bila pihaknya melihat hal semacam itu, mereka mencegahnya. Namun, tidak selalu mudah mengenali personel yang terlibat. Apalagi kegiatan di Kebubes Korut itu sering melibatkan barang-barang yang lazim dipakai warga sipil ketimbang barang-barang militer.
Pyongyang saat ini menghadapi tekanan sanksi PBB karena program nuklir dan misil balistik. Pemimpin Korut Kim Jong-un menolak menghentikan pengembangan rudal nuklir yang mampu menjangkau AS meskipun sanksi PBB semakin parah. Hal itu menimbulkan kekhawatiran akan adanya perang baru di semenanjung Korea. Korut telah menembakkan rudal uji coba ke Jepang.
Pengembangan senjata nuklir dan misil balistik oleh Korut menimbulkan ketegangan di Semenanjung Korea. Amerika Serikat bahkan turun tangan dengan menurunkan utusan khusus untuk bicara dengan Pyongyang.
Belakangan, hubungan Korut dengan Korea Selatan (Korsel) menghangat memasuki penyelengaraan Olympiade Musim Dingin di Pyongchang, Korsel. Kedua negara bertetangga itu bahkan membuat tim hoki es putri gabungan.