REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tasikmalaya masih melakukan Pemutakhiran Basis Data Terpadu (BPDT) terkait jumlah warga miskin di Tasikmalaya. Berdasarkan data tahun 2016, 11 persen dari total warga Kabupaten Tasikmalaya yang berjumlah sekitar 1,7 juta masih tergolong miskin. Setidaknya 180 ribu warga yang masuk kategori tersebut.
"Pemutakhiran baru sampai 93,82 persen. Data tersebut masih terus dievaluasi dan diverifikasi oleh petugas Dinas Sosial di lapangan," ujar Kepala Dinas Sosial Kabupaten Tasikmalaya, Oky Dzulkifli, Ahad (4/2).
Nantinya ketika seluruh data telah masuk, maka akan menjadi acuan bagi instansi dan SKPD lainnya dalam membuat program pengentasan kemiskinan. Sebab data yang ada telah divalidasi langsung ke lapangan.
"Nantinya bisa dipergunakan untuk perencanaan pembangunan lintas sektor baik bidang pendidikan, kesehatan dan lainya. Sekarang sudah masuk 93 persen lebih, validasi ke lapangan," ujarnya.
Menurutnya, ada banyak faktor yang menyebabkan kemiskinan masih tinggi. Diantaranya tidak mempunyai pekerjaan dan rendahnya tingkat pendidikan.
"Dari data yang dipegang maka akan terlihat di mana saja kantung-kantung kemiskinan hingga daftar masyarakat miskin di setiap desa. Program penanggulangan kemiskinan yang kini berjalan salah satunya, bantuan pangan non tunai, Program Keluarga Harapan (PKH) dan bantuan lainnya," ucapnya.