REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepedulian terhadap kasus kejadian luar biasa (KLB) wabah campak dan gizi buruk Kabupaten Asmat terus mengalir. Bantuan tersebut diantaranya diinisiasi Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI), Zaadit Taqwa yang sebelumnya viral di media sosial karena memberikan kartu kuning kepada Presiden Joko Widodo.
Melalui laman Kitabisa.com/donasiasmat, Zaadit mengajak masyarakat untuk ambil bagian dalam upaya penggalangan dana bagi korban gizi buruk dan campak di Asmat. Ia berharap publik turut berdonasi untuk bencana yang tengah menjadi isu serius di tengah masyarakat tersebut.
Hal ini merupakan salah satu aksi nyata, setelah Zaadit sebelumnya memberikan kritik terbuka melalui aksi memberikan kartu kuning kepada Jokowi.
"Hari-hari ini kita semua terenyuh mendengar dan menyaksikan pemberitaan gizi buruk dan wabah campak yang menimpa saudara-saudara kita di Asmat, Papua. Karena itu saya bersama dengan teman-teman di BEM UI dan BEM Fakultas se-UI melalui GABRUK! (Gerakan Asmat Bebas Gizi Buruk), sangat membutuhkan dukungan kawan-kawan sekalian untuk membantu saudara kita di Asmat, Papua," ujar Zaadit dalam siaran persnya di Jakarta, Ahad (4/2).
Zaadit mengatakan, dana yang terkumpul nantinya akan disalurkan melalui lembaga kemanusiaan untuk diberikan kepada para korban sebagai bentuk solidaritas kepada rakyat Papua.
"Ayo kita bersatu dan tunjukkan bahwa kita semua bersama Papua. Kita semua bisa saling membantu suadara-saudara kita di Asmat, Papua, kata Zaadit.
Selain dari BEM UI dan BEM Fakultas se-UI, bantuan untuk korban Asmat juga datang dari pihak lain seperti Ikatan Alumni UGM dan komika Arie Kriting juga telah menunjukkan kepeduliannya.
Hingga Ahad (4/2) pukul 15:31 WIB, laman galang dana ini telah mengumpulkan Rp 7.664.314 dari 44 orang donatur di laman Kitabisa.com/donasiasmat.