Senin 05 Feb 2018 06:26 WIB

Kelompok Kemanusiaan Palestina Minta Kepala Operasi UNRWA Angkat Kaki

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Budi Raharjo
Gadis-gadis Palestina berdiri di tenda pengungsian di dekat Rumah Sakit Al Shifa, Gaza, Rabu (6/8).
Foto: EPA/Mohammed Saber
Gadis-gadis Palestina berdiri di tenda pengungsian di dekat Rumah Sakit Al Shifa, Gaza, Rabu (6/8).

REPUBLIKA.CO.ID,RAMALLAH -- Sejumlah kelompok kemanusiaan Palestina meminta agar kepala operasi Badan Bantuan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) di Tepi Barat, Scott Anderson, segera angkat kaki dari wilayah mereka. Hal ini dilakukan sebagai aksi protes atas pemotongan dana yang dilakukan Amerika Serikat (AS) terhadap badan tersebut.

Dalam sebuah pernyataan, beberapa kelompok, termasuk Popular Committees in the Refugee Camps dan Palestinian National Action Factions, mengatakan mereka akan menyerahkan sebuah surat kepada Komisaris Jenderal UNRWA Pierre Krahenbuhl. Surat itu akan meminta agar Anderson dan timnya dari AS untuk segera pergi dari Palestina.

"Pengurangan bantuan ke badan PBB tersebut bertujuan untuk melikuidasi isu pengungsi," kata pernyataan tersebut, dikutip kantor berita Anadolu.

Kelompok-kelompok kemanusiaan Palestina ini telah meminta pemerintah untuk melaksanakan tanggung jawab nasionalnya terhadap para pengungsi Palestina dan dapat segera memenuhi kebutuhan mereka.

Bulan lalu, Departemen Luar Negeri AS mengatakan pihaknya akan memotong bantuan sebesar 65 juta dolar AS kepada orang-orang Palestina sampai ada pertimbangan lebih lanjut. UNRWA memberikan bantuan kepada sekitar 5,9 juta pengungsi Palestina di wilayah Palestina, Yordania, Lebanon, dan Suriah.

Sumbangan total AS kepada badan PBB itu pada 2017 tercatat lebih dari 350 juta dolar AS. Pemotongan dana ini terjadi satu bulan setelah Presiden AS Donald Trump memicu kecaman dunia dengan secara resmi mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement