REPUBLIKA.CO.ID, VERONA — Pelatih AS Roma Eusebio Di Francesco menjelaskan perubahan taktik ketika timnya mengakhiri paceklik kemenangan pada tujuh laga terakhir di markas Hellas Verona, Stadion Marc'Antonio Bentegodi, Ahad (4/2) malam WIB. Sepuluh pemain Roma menang dengan skor tipis 1-0 atas Verona pada lanjutan Liga Italia Serie A 2017/2018.
Roma tidak berhasil menang sejak ditumbangkan Torino pada babak 16 besar Coppa Italia, 20 Desember silam. Skuat asuhan Di Francesco mencatat empat kekalahan dan tiga imbang pada semua kompetisi.
Di Francesco biasanya menerapkan formasi 4-3-3. Namun, pada laga ini, I Giallorossi bermain dalam formasi baru 4-2-3-1. Cengiz Under mencetak satu-satunya gol pada pertandingan tersebut ketika laga baru berjalan 43 detik.
Pemain Hellas Verona Mohamed Fares (kanan) and pemain AS Roma Cengiz Under. (EPA-EFE/FILIPPO VENEZIA)
"Saya bukan pelatih yang suka berimprovisasi, jadi kami sudah bekerja sepanjang minggu di sistem ini dan mendapat respons yang bagus,” kata dia kepada Mediaset Premium, dilansir dari Football Italia, Ahad.
Dia menambahkan aspek yang paling penting dari karakter bermain timnya, yakni pemain Roma selalu mendorong bola melewati lini tengah. Artinya, Roma tidak mengandalkan bola panjang dari zona pertahanan menuju lini penyerangan.
Karena itu, Di Francesco keluar dari kebiasaannya dan berimprovisasi dengan pola 4-3-3. “Saya meminta mereka untuk memiliki dua gerakan di tengah, satu melebar. Kami perlu melebarkan serangan untuk masuk ke pertahanan mereka,” kata dia.
Kendati demikian, dia menyatakan, bukan berarti formasi 4-3-3 menjadi strategi yang buruk. Dia pun mengingatkan formasi 4-3-3 membantu Roma lolos fase grup Liga Champions dan mencoba bersaing untuk finis empat besar di Serie A.
"Bila ada sesuatu yang tidak bekerja, memindahkan pemain 10 meter ke depan tidak membuat perbedaan besar. Di sisi lain, kami bekerja untuk memastikan bahwa kami tidak kebobolan dari serangan balasan,” kata dia.
Wasit Michael Fabbri memberikan kartu merah kepada Lorenzo Pellegrini (kanan). (EPA-EFE/FILIPPO VENEZIA)
Dia menerangkan perubahan strategi berhasil karena karakter permainan Verona yang tidak keluar dari zona pertahanan mereka. Dia menambahkan Verona melakukan umpan panjang lebih sering daripada tim lain di Serie A.
“Karena itu, kami harus sedikit berubah untuk menyesuaikan diri dengan karakteristik ini. Tim lain yang senang menembus pertahanan kami dengan bola pendek akan menyadari bahwa kami selalu berusaha menyerang, misalnya Napoli, dan itu membutuhkan pendekatan berbeda,” kata dia.
Dia pun senang timnya berhasil menunjukkan keseimbangan kendati bermain dengan sepuluh orang setelah Lorenzo Pellegrini diusir wasit pada menit ke-51. Kendati demikian, dia menyatakan, persoalan disiplin di lapangan dan peluang melakukan tembakan langsung ke arah gawang menjadi pekerjaan rumah yang harus diselesaikan menghadapi sisa pertandingan Serie A.