Senin 05 Feb 2018 04:18 WIB

Hari Lahir Inggit Garnasih Diperingati Melalui Seni Tari

Pertunjukan tari dimulai dari rumah Inggit Garnasih lalu menyusuri Jalan Astanaanyar.

Para penari perempuan melakukan pertunjukan seni tari di Museum Ibu Inggit Garnasih, Bandung, Jawa Barat, Ahad (4/2).
Foto: Antara/M Agung Rajasa
Para penari perempuan melakukan pertunjukan seni tari di Museum Ibu Inggit Garnasih, Bandung, Jawa Barat, Ahad (4/2).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sakola Ra'jat Iboe Inggit Garnasih bersama mahasiswa dari Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Kota Bandung menyambut hari lahir ibu bangsa Inggit Garnasih yang jatuh pada tanggal 17 Februari. Mereka menggelar pertunjukan tari pada Ahad (4/2).

Dengan memakai kebaya khas Jawa Barat, 17 penari melenggak-lenggok sesuai dengan interpretasi atau tafsiran masing-masing tentang sosok Ibu Inggit Garnasih, sembari membawa foto istri kedua Presiden Soekarno tersebut. Tarian dimulai dari rumah bersejarah Ibu Inggit Garnasih lalu menyusuri Jalan Astanaanyar dan masuk ke Gang Liogenteng.

Mereka menari di gang yang dilalui untuk mengenalkan sosok Inggit Garnasih kepada masyarakat sekitar. Tarian berakhir di Lapangan Aula RW 05 Kelurahan Nyengseret, Kecamatan Astanaanyar dan disambut oleh murid-murid SR Iboe Inggit Garnasih dengan menyanyikan lagu Indonesia Pusaka.

Salah satu koordinator acara, Gatot Gunawan mengatakan, peringatan ini merupakan salah satu cara untuk mengenalkan kembali jasa perjuangan Inggit Garnasih kepada masyarakat luas. "Selama Februari ini kita melakukan berbagai kegiatan untuk mengenalkan sosok ibu inggit ke masyarakat, termasuk masyarajat di Lio Genteng, Astananyar. Karena emang lokasinya berdekatan dengan rumah Ibu Inggit," ujar Gatot ditemui di sela-sela acara, Ahad.

Gatot mengatakan, sosok Inggit Garnasih memiliki peran sentral dalam kemerdekaan Indonesia khususnya bagi Soekarno. Maka sudah sepantasnya untuk terus mengenang jasa-jasa Inggit.

"Tari jadi media untuk mengenalkan ibu Inggit ke masyarakat. Kita menggunakan cara lain melalui seni pertunjukan tari di jalanan, karena di masyarakat sendiri tidak tahu siapa Ibu Inggit. Minimal mengingatkan memori orang tua mereka," kata dia.

Menurutnya, bulan Februari akan dijadikan sebagai Bulan Cinta Ibu Bangsa Inggit Garnasih. Berbagai kegiatan pun akan berlangsung untuk lebih mengenang dan mengenal sosok Inggit.

Pada 11 Februari akan berlangsung diskusi, kemudian tanggal 16 diadakan pawai obor. Lanjut ke tanggal 17 akan berlangsung ziarah ke makam Inggit di pemakaman umum Porib dan diakhiri dengan laga persahabatan sepakbola pada tanggal 25.

"Kami berharap Kota Bandung tidak kehilangan identitas sebagai kota kawah candradimukanya para pejuang dan spirit Ibu Inggit Garnasih dapat terus hidup dikalangan generasi muda," kata dia.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement