REPUBLIKA.CO.ID, TARAKAN -- Ketua MPR RI Zulkifli Hasan menegaskan komitmen terhadap pembangunan daerah perbatasan Indonesia di Kalimantan Utara. "Percepatan perlu dilakukan untuk mengurangi kesenjangan," kata Zulhasan--sapaan Zulkifli, saat memberi kuliah umum di Universitas Borneo, Tarakan, Ahad (4/2).
Di depan ribuan mahasiswa, Zulhasan mengatakan bahwa sejak masih menjadi menteri kehutanan di pemerintahan SBY 2005 ia sudah memahami permasalahan wilayah perbatasan. "Saya pernah tiga hari menyusuri perbatasan Indonesia-Malaysia memakai helikopter," kata Zulhasan.
Masalah utama di perbatasan, kata Zulhasan, adalah kesenjangan pembangunan. "Kalau fasilitas di seberang lebih bagus terjadilah kesenjangan," ujarnya.
Kesenjangan itu menimbulkan kecemburuan yang bisa mempengaruhi nasionalisme. "Selain kesenjangan dengan negara tetangga juga terjadi kesenjangan dengan pembangunan di Jawa," kata Zulhasan.
Ditambahkan, masyarakat kampus adalah garda depan nasionalisme dan NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia), tapi fasilitas masih minim. Kampus seluas 130 hektar masih belum optimal pembangunannya.
Zulhasan menambahkan, ia sering mendapatkan pertanyaan dari tokoh-tokoh di luar Jawa mengapa kesenjangan belum bisa diatasi. "Inti dari NKRI adalah siapa pun dan di mana pun mempunyai hak dan kewajiban yang sama," ujar dia.