Senin 05 Feb 2018 02:36 WIB

Zulhasan: Kesenjangan di Perbatasan Harus Cepat Diatasi

Percepatan dinilai perlu dilakukan.

Rep: Amri Amrullah/ Red: Yudha Manggala P Putra
Ketua MPR RI Zulkifli Hasan.
Foto: MPR RI
Ketua MPR RI Zulkifli Hasan.

REPUBLIKA.CO.ID, TARAKAN -- Ketua MPR RI Zulkifli Hasan menegaskan komitmen terhadap pembangunan daerah perbatasan Indonesia di Kalimantan Utara. "Percepatan perlu dilakukan untuk mengurangi kesenjangan," kata Zulhasan--sapaan Zulkifli, saat memberi kuliah umum di Universitas Borneo, Tarakan, Ahad (4/2).

Di depan ribuan mahasiswa, Zulhasan mengatakan bahwa sejak masih menjadi menteri kehutanan di pemerintahan SBY 2005 ia sudah memahami permasalahan wilayah perbatasan. "Saya pernah tiga hari menyusuri perbatasan Indonesia-Malaysia memakai helikopter," kata Zulhasan.

Masalah utama di perbatasan, kata Zulhasan, adalah kesenjangan pembangunan. "Kalau fasilitas di seberang lebih bagus terjadilah kesenjangan," ujarnya.

Kesenjangan itu menimbulkan kecemburuan yang bisa mempengaruhi nasionalisme. "Selain kesenjangan dengan negara tetangga juga terjadi kesenjangan dengan pembangunan di Jawa," kata Zulhasan.

Ditambahkan, masyarakat kampus adalah garda depan nasionalisme dan NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia), tapi fasilitas masih minim. Kampus seluas 130 hektar masih belum optimal pembangunannya.

Zulhasan menambahkan, ia sering mendapatkan pertanyaan dari tokoh-tokoh di luar Jawa mengapa kesenjangan belum bisa diatasi. "Inti dari NKRI adalah siapa pun dan di mana pun mempunyai hak dan kewajiban yang sama," ujar dia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement