REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Pemerintah Irak telah menempatkan nama putri Saddam Hussein, Raghad, dalam daftar orang yang paling dicari, bersama dengan 59 orang lainnya. Dilansir Aljazirah, Senin (5/1), 60 orang tersebut dicurigai memiliki hubungan dengan kelompok militan ISIS, Al-Qaeda atau Partai Baath.
Daftar tersebut, yang dilihat oleh AFP, mencakup nama putri Saddam, Raghad, yang tinggal di Yordania. Ini juga menampilkan 28 orang yang diduga militan ISIS, 12 dari Al-Qaeda dan 20 dari partai Baath.
Daftar juga memberikan rincian terkait peran dan dugaan kejahatan yang telah dilakukan. Semuanya adalah warga Irak, selain Maan Bashour, seorang pria Lebanon yang dituduh merekrut sesama warga untuk berperang di Irak.
Daftar tersebut juga mencakup anggota senior kelompok tersebut, di antaranya seorang mantan perwira di organisasi paramiliter Fedayeen Saddam yang kemudian menjadi anggota dewan militer ISIS,Fawaz Mohammad Mutlaq.
Nama pemimpin ISIS, Abu Bakr al-Baghdadi, justru tidak ada dalam daftar tersebut. Seorang pejabat keamanan senior yang dihubungi AFP menolak menjelaskan alasannya.
"Ini adalah teroris yang paling dicari oleh otoritas kehakiman dan dinas keamanan. Ini pertama kalinya kami menerbitkan nama-nama yang sampai sekarang rahasia,"kata pejabat tersebut.
Dalam daftar tersebut ISIS dituduh melakukan pertempuran di kota kedua Irak, Mosul, dan provinsi sekitarnya Niniwe, serta di provinsi Kirkuk, Diyala dan Anbar. ISIS mengambil sepertiga wilayah Irak dalam sebuah pemberontakan pada 2014, sebelum berhasil dikalahkan oleh pasukan Irak yang didukung oleh sebuah koalisi pimpinan AS.