REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Tunas Baru Lampung Tbk (TBLA) telah menjalankan strategi lindung nilai melalui transaksi Call Spread Option(CSO) dengan menggandeng PT Bank Maybank Indonesia Tbk (Maybank Indonesia) pada 23 Januari dan 25 Januari 2018. Transaksi tersebut merupakan bagian dari strategi lindung nilai TBLA setelah secara sukses melakukan international bond issuance (XS1750550029) pada 17 Januari 2018 sebesar 200 juta dolar AS.
Bank Indonesia (BI) telah memperkenalkan transaksi lindung nilai (hedging) baru melalui Structured Product berupa CSO sejak September 2016. Transaksi CSO dengan TBLA merupakan transaksi CSO perdana Maybank Indonesia setelah memperoleh persetujuan Otoritas Jasa Keuangan (effektif letter) sejak 13 Oktober 2017.
Transaksi ini terdiri dari dua tahap dengan total nilai 50 juta dolar AS untuk tenor 5 tahun. Sedangkan range strike yang dipilih disesuaikan dengan pandangan TBLA akan pergerakan mata uang USD/IDR dalam lima tahun ke depan.
Direktur Global Banking Maybank Indonesia, Eri Budiono, mengucapkan terima kasih atas kepercayaan yang telah diberikan TBLA kepada Maybank Indonesia dan mendukung sepenuhnya strategi lindung nilai TBLA. "Hal ini juga menunjukkan komitmen kuat Maybank atas pengembangan transaksi lindung nilai di dalam negeri," ujar Eri melalui siaran pers yang diterima Republika, Ahad (4/2).
PT Tunas Baru Lampung Tbk (TBLA) merupakan salah satu anggota dari Sungai Budi Group, salah satu perintis industri pertanian di Indonesia yang didirikan pada 1947. TBLA berdiri untuk mendukung pembangunan negara dan memanfaatkan keunggulan kompetitif Indonesia di bidang pertanian.
Saat ini, Sungai Budi Group menjadi salah satu pabrikan dan distributor produk konsumen berbasis pertanian terbesar di Indonesia. TBLA telah menjadi nasabah Korporasi Maybank Indonesia sejak 2003.
Wakil Presiden Direktur TBLA, Sudarmo Tasmin, menyatakan, pelaksanaan Call Spread Option dan Cross Currency Swap merupakan bagian dari strategi lindung nilai TBLA, untuk memperoleh pendanaan dari pasar internasional melalui international bonds issuance. "Di samping itu pelaksanaan lindung nilai ini juga merupakan komitmen perusahaan untuk senantiasa comply terhadap penerapan prinsip kehati-hatian dalam pengelolaan utang luar negeri korporasi," ungkap Sudarmo.