REPUBLIKA.CO.ID, CAYCE -- Perusahaan Kereta Api Penumpang Nasional di Amerika Serikat, Amtrak menyalahkan operator kereta barang karena menyebabkan kecelakaan pada Ahad (4/2). Kecelakaan tersebut menewaskan dua orang dan melukai lebih dari 100 lainnya di South Carolina.
Dalam kecelakaan fatal tersebut, Amtrak Train 91, membawa sembilan awak dan 136 penumpang. Kereta melakukan perjalanan dari New York ke Miami saat menabrak kereta barang CSX Corp yang berhenti di jalur samping, atau berbelok, sekitar pukul 02.35 waktu setempat.
Presiden Amtrak dan Chief Executive Richard Anderson mengatakan CSX bertanggung jawab atas jalur rel dan sinyal, termasuk memiliki kunci yang melekat padanya dan mengalihkan kereta Amtrak ke jalur samping. "CSX telah berbaris dan mematikan tombol dari jalur utama ke samping sehingga menyebabkan tabrakan," katanya dalam sebuah pernyataan.
Anderson mengatakan, kereta penumpang menabrak ujung kereta CSX. CSX tidak menanggapi komentar CEO Amtrak namun mengatakan mereka bekerja dengan penyidik federal. Baik Amtrak maupun CSX menyampaikan belasungkawa mereka kepada keluarga korban meninggal.
Ketua Dewan Transportasi Nasional (NTSB) ASRobert Sumwalt mengatakan pada sebuah konferensi pers bagian lintasan dioperasikan oleh CSX dan ada gembok pada sakelar yang mengarahkan lalu lintas kereta ke samping. Kereta CSX memiliki dua lokomotif dan 34 rak mobil kosong yang digunakan untuk mengangkut mobil.
Sedikitnya empat mobil kereta barang itu lecet, namun tetap di lintasan. "Kunci penyelidikan ini adalah mempelajari mengapa sakelar dilapisi seperti itu," katanya. Ia menyebut kerusakan pada lokomotif merupakan bencana besar. Saat ini tim investigasi NTSB berada di lokasi.
Korban tewas yaitu insinyur Amtrak Michael Kempf (54 tahun) dari Savannah, Georgia, dan konduktor Michael Cella (36) dari Orange Park, Florida. Saat ini autopsi sedang berlangsung.
Dua dari 116 korban luka berada dalam kondisi kritis. "Ini adalah hal yang mengerikan. Mesin pertama kereta barang rusak, dan satu mesin kereta penumpang hampir tidak bisa dikenali,"ujar Gubernur Carolina Selatan Henry McMaster.
McMaster mengatakan dia mendapat informasi kereta Amtrak melakukan perjalanan dengan kecepatan sekitar 59 mil per jam (95 kph). Namun NTSB tidak merilis rincian tentang kecepatan kereta Amtrak.
Kereta penumpang merupakan bagian dari Layanan Bintang Perak Amtrak. Pejabat mengatakan sekitar 5.000 galon bahan bakar bocor akibat tabrakan namun tidak ada ancaman keamanan publik.
Presiden AS Donald Trump menerima kabar terbaru tentang kecelakaan tersebut saat berada di Palm Beach, Florida. "Hati dan doa saya bersama semua korban yang terlibat dalam tabrakan kereta api pagi ini di South Carolina," tweet Trump.
Pada Desember, tiga orang terbunuh saat sebuah kereta penumpang Amtrak tergelincir di negara bagian Washington. Insinyur kemudian mengatakan kepada NTSB dia salah membaca sebuah isyarat dan mencoba mengerem sebelum kecelakaan itu terjadi.
Pada akhir Januari, sebuah kereta Amtrak yang membawa anggota Republik dari Kongres AS menabrak truk sampah di Virginia. Akibatnya satu orang tewas.
Tim Investigasi Federal Railroad Investigation juga berada di lokasi di South Carolina untuk membantu investigasi. "Penting untuk memahami faktor-faktor yang berkontribusi terhadap kecelakaan tragis ini dan bagaimana semua pemangku kepentingan dapat memastikan sistem kereta api yang aman," kata Departemen Perhubungan AS dalam sebuah pernyataan.