Senin 05 Feb 2018 15:59 WIB

Ratusan Ribu Warga Sukabumi Serentak Divaksin Difteri

ORI Difteri ini dilakukan selama tiga kali yakni Februari, Juni, dan Desember 2018.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Winda Destiana Putri
Pekerja menunjukan vaksin yang mengandung komponen difteri sebelum didistribusikan, di Bandung, Jawa Barat, Senin (18/12).
Foto: Antara/M Agung Rajasa
Pekerja menunjukan vaksin yang mengandung komponen difteri sebelum didistribusikan, di Bandung, Jawa Barat, Senin (18/12).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Sekitar 116 ribu warga Kota Sukabumi yang berusia satu tahun hingga kurang dari 19 tahun menjadi target imuniasi difteri yang dimulai pada Senin (5/2). Program yang disebut outbreak response immunization (ORI) difteri akan dilakukan selama tiga kali yakni Februari, Juni, dan Desember 2018.

"Pada Senin ini dilaksanakan ORI untuk difteri di Kota Sukabumi," terang Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Sukabumi Lulis Delawati kepada wartawan di salah satu sekolah dasar (SD) di Kecamatan Cikole yang melaksanakan ORI. Lokasi pelaksanaan ORI kata dia adalah di sekolah, fasilitas kesehatan maupun tempat lainnya,

Lulis menerangkan, pelaksanaan ORI didasaekan surat edaran dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Pemprov Jabar. Di mana kata dia secara nasional ada 82 kabupaten/kota yang diharuskan melaksanakan ORI selama tiga kali putaran yakni Januari, Juni dan Desember.

Seharusnya ungkap Lulis, pelaksanaan ORI dilakukan pada Januari. Namun kata dia karena pasokan logistik baru tiba maka kegiatan imunsasi difteri dilakukan pada awal Februari.

Sasaran imunisasi ini adalah warga yang berusia satu tahun hingga hingga kurang dari 19 tahun. Jumlah warga dalam rentang usia tersebut mencapai sebanyak 116 ribu orang.

"ORI difteri dilakukan untuk memutus mata rantai penularan difteri," cetus Lulis. Ia menerangkan Kota Sukabumi sudah menetapan kejadian luar biasa (KLB) difteri.

Pasalnya sejak Desember 2017 hingga Januari 2018 sudah terdapat tujuh kasus difteri. Rincianya sebanyak tiga kasus pada 2017 dan empat kasus pada 2018.

Wakil Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi menambahkan, upaya imunusasi ini adalah gerakan untuk mencegah penyebaran difteri. Kegiatan tersebut akan dilakukan di sekolah, fasilitas kesehatan maupun perkantoran yang memungkinkan untuk membuka layanan.

Fahmi mengatakan, pelaksaan ORI ini akan dilakukan selama tiga kali yakni Februari, Juni, dan Desember. Sehingga kata dia pelaksanaan ORI pertama pada Februari menjadi contoh dan evaluasi bagi pelaksanaan pada bulan berikutnya.

Capaian imunisasi nanti ujar Fahmi diharapkan bisa mencapai 95 persen dari target yang ditetapkan. Hal ini kata dia memerlukan kerja keras dari semua pihak terkait untuk menyukseskannya.

Di antaranya mulai dari peran sekolah, orangtua dan elemen masyarakat lainnya. Oleh karena itu lanjut dia dilakukan sosialisasi pelaksanaan ORI kepada kepala sekolah, guru, puskesmas, TNI/Polri, dan lembaga lainnya.

Di Jawa Barat kata Fahmi, dari 27 kota/kabupaten ada sebanyak 23 kota/kabupaten yang berstatus KLB difteri. Dari 23 wilayah itu ungkap dia, Kota Sukabumi terpilih oleh pemerintah untuk melaksanakan imunisasi difteri atau ORI pada 5 Februari 2018 mendatang. Jumlah daerah di Jabar yang melaksanakan ORI hanya sebanyak 15 kota/kabupaten.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement