Senin 05 Feb 2018 17:55 WIB

Indramayu Dilanda Banjir, Warga Enggan Dievakuasi

Banjir terparah melanda tiga desa.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Nur Aini
Sejumlah warga bergotong-royong membersihkan lumpur sisa banjir (Ilustrasi)
Foto: Republika/Edi Yusuf
Sejumlah warga bergotong-royong membersihkan lumpur sisa banjir (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Memasuki puncak musim hujan, curah hujan di wilayah Kabupaten Indramayu meningkat drastis. Kondisi itupun menyebabkan ratusan rumah warga di sejumlah desa terendam banjir.

 

"Indramayu siaga banjir," ujar Kepala Pelaksana Badan Penanggulana Bencana Daerah (BPBD)Kabupaten Indramayu, Edi Kusdiana kepada Republika.co.id, Senin (5/2).

 

Edi menyebutkan, tingginya intensitas hujan saat ini menyebabkan sejumlah desa terendam banjir. Dia menyebutkan, banjir memiliki ketinggian bervariasi antara 30-60 centimeter.

 

Adapun wilayah yang mengalami banjir di antaranya tiga desa di Kecamatan Patrol. Yakni Desa Patrol, Desa Limpas dan Desa Bugel. Dari ketiga desa itu, banjir terparah melanda Desa Bugel.

 

Edi menyatakan, warga di sejumlah desa itu hingga kini tidak ada yang mau dievakuasi. Karena itu, evakuasi hanya dilakukan terhadap beberapa orang jompo dan yang sedang menderita sakit. "Evakuasi dilakukan ke rumah kerabat mereka, " kata Edi.

 

Berdasarkan pantauan di Desa Limpas, petugas dari TNI, Polri, Satpol PP, BPBD, kecamatan maupun aparat desa setempat menyisir rumah-rumah warga untuk mencari adanya warga yang butuh untuk dievakuasi. Kepala desa pun menyarankan warganya untuk evakuasi kemasjid setempat yang dinilai lebih aman.

 

Namun, warga lebih memilih untuk bertahan di rumah masing-masing. Hanya ada sejumlah warga yang bersedia menuruti arahan kepala desa.

 

Edi mengungkapkan, saat ini, BPBD Indramayu sedang membangun posko banjir di masjid Desa Bugel. Pendirian posko itu untuk memudahkan penanganan terhadap para korban banjir.

 

Selain di Kecamatan Patrol, kata Edi, banjir juga melanda wilayah Kecamatan Anjatan. Menurutnya, di wilayah itu banjir setinggi lutut orang dewasa.

 

Tak hanya itu, banjir pun melanda Desa Eretan Wetan dan Eretan Kulon,Kecamatan Kandanghaur. Di kedua desa itu, banjir disebabkan karena air lautpasang atau rob. "Bagi masyarakat di pinggir pantai seperti Eretan Wetan dan Eretan Kulon, rob memangsudah biasa terjadi," tutur Edi.

 

Sementara itu, berdasarkan pantauan Republika.co.id, hujan lebat mengguyur wilayah KabupatenIndramayu sejak Sabtu (3/2) dini hari hingga Senin (5/2). Hujan hanya berhentibeberapa jam untuk kemudian kembali mengguyur dengan intensitas sedang hinggalebat.

 

Kapolres Indramayu, AKBP Arif Fajarudin, menyatakan, telah menyiagakan personelnya di lokasi-lokasibanjir untuk mengantsipasi kemungkinan terjadinya hal-hal yang buruk. Dia pun menyalurkan ratusan paket bantuan sembako bagi para korban banjir. "Anggota (kepolisian) harus siap siaga membantu warga yang mengalami kebanjiran, " kata Arif, saat meninjau kondisi banjir di Kecamatan Patrol.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement