REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Bek Liverpool Virgil Van Dijk menuduh striker Tottenham Hotspur Harry Kane diving sehingga mendapatkan penalti ketika the Reds ditahan imbang Spurs 2-2 di Anfield, Senin (5/2) dini hari WIB. Ia juga menuding Eric Lamela menampilkan aksi teatrikal yang berujung penalti.
Tottenham mendapatkan penalti pertama saat Kane djatuhkan kiper Loris Karius. Eksekusi yang diambil sendiri oleh Kane berhasil dimentahkan Karius. Namun menurut Van Dijk, penalti itu seharusnya tidak diberikan.
"Saya pikir penalti pertama offside dan saya pikir ini diving. Anda melihatnya (Kane) diving dengan jelas dan tidak ada yang membicarakannya," kata Van Dijk, dikutip Reuters, Senin.
Ia mengatakan ada banyak diskusi tentang posisi Kane offside atau tidak. Ia berpikir Kane offside, meskipun wasit memutuskan sebaliknya.
Rekaman suara televisi dari wasit Jon Moss dan asistennya mengungkapkan kebingungan tentang apakah bola tersebut sengaja coba disapu bek Liverpool Dejan Lovren namun gagal sehingga mengarah ke Kane. Moss memutuskan untuk memberikan tendangan meskipun dia mengatakan bahwa dia "tidak tahu" apakah Lovren telah menyentuh bola.
"Untuk penalti kedua, saya melihat dia datang dan saya mencoba menahan kaki saya. Dia hanya menarik tubuhnya ke depan bola dan dia menjatuhkan diri," kata Van Dijk.
Moss awalnya meminta terus bermain, tetapi hakim garis mengatakan sebaliknya. Sempat terjadi diskusi cukup lama antara Moss dan hakim garis sebelumnya akhirnya diputuskan penalti untuk Spurs. Saat Moss menunjuk titik putih, asisten wasit tertangkap kamera mengepalkan tangan dan menggerakkannya. Fan Liverpool di dunia maya langsung menghujat dengan menganggap sang asisten wasit membela Spurs.
Untuk penalti kedua kali ini Kane tak menyiakannya. Ia berhasil mencetak gol ke-100 di liga setelah mengecoh Karius.
FA akan memutuskan perlu tidaknya menjatuhkan tindakan retrospektif terhadap Kane atau Lamela. Kedua penalti tersebut kemungkinan akan ditinjau oleh panel independen.