REPUBLIKA.CO.ID, SAN DIEGO -- Federasi Sepak Bola Amerika Serikat (USSF) menggelar upacara kehormatan untuk legenda sepak bola wanita Amerika Serikat (AS), Hope Solo, atas dedikasinya di dunia sepak bola, akhir pekan lalu. Solo turut dianugerahi jersey yang langsung diserahkan Wakil Presiden USSF Carlos Cordeiro dalam upacara yang digelar menjelang pertandingan AS melawan Denmark pekan lalu.
Solo tercatat telah memberikan 200 penampilan untuk tim nasional (timnas) AS wanita. Perempuan yang dikenal sebagai kiper cantik AS itu banyak dianggap sebagai salah satu kiper terbaik sepanjang sejarah sepak bola wanita.
Selain memenangkan dua medali emas Olimpiade dan satu Piala Dunia sebagai starter. Ia memegang rekor karier timnas untuk shutouts 102 kali, menang 154 kali, dan pertandingan berturut-turut tanpa kekalahan sebanyak 55 kali.
Sayangnya, setelah upacara Solo belum bersedia diwawancara media. Belum diketahui pasti apakah upacara ini menandai akhir kariernya atau tidak dari dunia si kulit bundar.
Pelatih timnas AS wanita Jill Ellis pun angkat bicara, sejauh ini belum ada pembicaraan terkait kemungkinan Solo kembali merumput di lapangan hijau. Solo memainkan game ke-200 nya untuk AS saat Olimpiade 2016.
Perempuan berusia 36 tahun itu belum merumput kembali setelah diskors enam bulan akibat komentarnya yang dinilai menghina lawan pada Olimpiade. Namun, secara tiba-tiba Solo mengumumkan pencalonannya menjadi Presiden Federasi Sepak Bola AS (USSF) untuk menggantikan Sunil Gulati yang memutuskan tidak kembali mencalonkan diri karena gagal membawa AS lolos Piala Dunia 2018.
Pujian untuk sepak terjang Solo juga diberikan kapten timnas wanita AS Carli Lloyd. Ia mengaku senang pernah setim dan menjadi sahabat Solo. "Dia jelas-jelas pindah ke jalan yang berbeda dalam hidupnya dan saya pikir saat merayakan cap ke-200nya sebagai pemain, saya bahagia," jelasnya.
Solo juga dikenal sebagai kritikus vokal sepak bola, khususnya saat ia memperjuangkan polemik perbedaan upah pesepak bola. Ia termasuk satu dari lima pemain timnas yang mengajukan keluhan kepada Equity Employment Opportunity Commission pada 2016.