REPUBLIKA.CO.ID, AMLAPURA — Gubernur Bali Made Mangku Pastika meminta Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi mengevaluasi batas aman untuk beraktivitas. Sebelumnya, batas aman ditetapkan pada jarak enam kilometer dari puncak Gunung Agung, Kabupaten Karangasem.
Pastika saat melakukan peninjauan ke Pos Pemantauan Gunung Agung di Amlapura, Karangasem, Senin (5/2), mengharapkan radius aman beraktivitas dapat diturunkan menjadi tiga hingga empat kilometer. Ini dengan mencermati perkembangan aktivitas erupsi gunung yang belakangan cenderung menurun.
"Tentunya ini harus didasarkan pada kajian ilmiah pihak yang berkompeten," ujar Pastika yang didampingi Wakil Bupati Karangasem I Wayan Artha Dipa itu.
Tanpa bermaksud mengintervensi, Pastika berharap pihak PVMBG mengkaji kembali perkembangan terkini. Dengan demikian, bisa dilakukan evaluasi terhadap status Gunung Agung dan juga penentuan radius aman untuk beraktivitas.
"Jika menurut hasil kajian dimungkinkan untuk menurunkan radius aman, selanjutnya Pemprov Bali berkoordinasi dengan Pemkab Karangasem akan fokus membahas rencana relokasi sejumlah desa pada radius 3 hingga 4 km yang kemungkinan terdampak dalam jangka waktu panjang," ucapnya.
Menjawab harapan Pastika, Kepala Bidang Pemantauan Gunung Api PVMBG Gede Suantika berjanji akan segera melaporkan ke Pusat untuk dilakukan kajian dan evaluasi. Menurut Suantika, sejauh ini aktivitas Gunung Agung memang menunjukkan tanda-tanda penurunan.
"Ini berdasarkan pengamatan periode 27 November hingga saat ini, memang menunjukkan penurunan," katanya.
Hal itu antara lain ditandai dengan pergeseran pusat gempa yang tak lagi terjadi di bawah Gunung Agung. Pusat gempa teramati berada di antara Gunung Abang dan Gunung Agung.
Selain itu, berdasarkan pantauan, sudah tidak teramati lagi penggelembungan di tubuh gunung tertinggi di Pulau Bali tersebut. "Mulai kempes dan bentuknya sudah balance," katanya.
Kendati demikian, Suantika menyebut, terjadinya letusan besar masih berpeluang. Namun untuk saat ini belum ada tanda-tanda ke arah sana.
Pada hari yang sama, Pastika yang didampingi Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Bali I Dewa Gede Mahendra Putra serta Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Bali Dewa Made Indra juga meninjau Posko Utama Penanganan Siaga Darurat Erupsi Gunung Agung di Pelabuhan Tanah Ampo.
Pastika mendapat laporan bahwa sejauh ini stok kebutuhan bagi pengungsi masih aman. Di sela-sela kunjungannya, dia meminta dilakukan evaluasi terhadap barang-barang yang menumpuk di posko.
Dia mengatakan tak ingin bahan-bahan makanan yang punya masa kedaluwarsa pada akhirnya terbuang percuma karena sudah tak layak dikonsumsi. "Coba evaluasi dan cek dengan kebutuhan pengungsi. Kalau memang berlebih, 'kan bisa kita salurkan kepada mereka yang juga membutuhkan seperti panti asuhan," kata Pastika.