Selasa 06 Feb 2018 04:00 WIB

MUI Bersama GarudaFood dan Perhutani Panen Kacang

Hasil panen dari total luas 6.5 hektar menghasilkan sekitar 3 ton/hektar kacang tanah

Red: Winda Destiana Putri
Susasana panen kacang di Bojonegoro.
Foto: Dok: Garuda Food
Susasana panen kacang di Bojonegoro.

REPUBLIKA.CO.ID, BOJONEGORO -- Sebagai tindak lanjut Kongres Ekonomi Umat, Majelis Ulama Indonesia (MUI) melalui Pusat Inkubasi Bisnis Syariah (Pinbas) MUI dan KSP menggandeng PT Perhutani dan Garuda Food meluncurkan Program baru yaitu AGRIKANAS (Agribisnis Kacang Nasional) di Bojonegoro, Jawa Timur. Realisasi tahap pertama kemitraan ini dibuktikan dengan pelaksanaan Kegiatan Tanam Raya Perdana kacang tanah di Desa Dander, Kecamatan Dander Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.

Program ini menitikberatkan pada pemberdayaan ekonomi umat yang melibatkan banyak unsur, antara lain: Perhutani, Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH), Kelompok Tani, PT Perkebunan Nusantara, organisasi kemasyarakatan (ormas) serta pondok – pondok pesantren, petani penggarap dan pihak swasta. Setelah beberapa bulan, akhirnya kegiatan Tanam Raya Perdana Kacang Tanah tersebut telah bermetamorposa menjadi Kegiatan Panen Raya Perdana Kacang Tanah.

Hasil panen dari total luas 6.5 hektar sebagai pilot project awal ini menghasilkan sekitar 3 ton/hektar kacang tanah yang sepenuhnya akan digunakan untuk bibit kacang tanah yang kemudian akan ditanam di lahan seluas 2.200 hektar dengan hasil kotor sekitar 18 juta rupiah/hektar/panen. Kegiatan tersebut  dilaksanakan pada hari Senin, 5 Februari 2018.

Beberapa tokoh menghadiri Kegiatan Panen Raya Perdana Kacang Tanah tersebut antara lain Menteri Koperasi dan UKM RI Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga, Ketua Komisi Pemberdayaan Ekonomi Umat MUI Azrul Tanjung, Komisaris GarudaFood Group Hartono Atmadja, Bupati Bojonegoro Suyoto dan Kadivre PT Perhutani Jatim Sangudi Muhammad. Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga Menteri Koperasi dan UKM, menyambut positif Program Agrikanas ini.