REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Jumlah penerbangan dari Bandara internasional Ngurah Rai, Bali, ke mancanegara selama Desember 2017, merosot 4,89 persen dibandingkan dengan bulan November 2017.
"Selama Desember 2017, Bandara internasional Ngurah Rai memberangkatkan 2.412 unit penerbangan, atau merosot 124 unit atau 4,89 persen dibandingkan bulan November 2017 yang mencapai 2.536 unit," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bali Adi Nugroho di Denpasar, Selasa (6/2).
Ia mengatakan jumlah penumpang yang diangkut juga menurun 109.830 orang atau 28,46 persen dari 385.922 orang pada November 2017 menjadi 276.092 orang pada Desember 2017. Sejalan dengan keberangkatan pesawat dan jumlah penumpang, angkutan bagasi dan barang ke berbagai negara tujuan itu juga menurun 2,61 juta ton atau 35,17 persen. Penurunan itu dari 7,42 juta ton pada bulan November 2017 menjadi hanya 4,81 juta ton pada bulan Desember 2017.
Sementara itu, angkutan penerbangan dalam negeri ke berbagai daerah tujuan di Nusantara meningkat 504 unit atau 16,11 persen dari 3.129 unit pada November 2017 menjadi 3.633 unit pada Desember 2017. Demikian pula jumlah penumpang bertambah 27.305 orang atau 7,43 persen dari 367.732 orang pada November 2017 menjadi 395.037 orang pada Desember 2017. Jumlah angkutan barang dan bagasi mengalami peningkatan 4,36 persen dari 4,07 juta ton pada November 2017 menjadi 4,24 juta ton pada Desember 2017.
Adi Nugroho menjelaskan, lima negara yang menjadi tujuan utama keberangkatan pesawat dari Bandara Ngurah Rai Bali pada Desember 2017, dibandingkan bulan sebelumnya, mengalami peningkatan. Lima negara itu yakni tujuan Autralia 17,35 persen, Singapura 10,95 persen, Malaysia 10,05 persen, dan Thailand 32,69 persen.
Namun, tujuan Hong Kong menurun 11,21 persen dan penurunan terbesar tujuan Qatar mencapai 30,60 persen. Jumlah keberangkatan penumpang tujuan Australia, Singapura dan Hong Kong mengalami penurunan masing-masing 21,30 persen, 19,66 persen dan 32,97 persen.
Untuk tujuan Malaysia mengalami peningkatan sebesar 0,21 persen dan Thailand 46,69 persen. Dibandingkan dengan Desember 2016, kelima negara tujuan keberangkatan tersebut yakni Singapura dan Hong Kong mengalami penurunan jumlah pesawat masing-masing 1,06 persen dan 28,57 persen. Tujuan Australia mengalami peningkatan 2,71 persen, menyusul Malaysia 26,48 persen, dan Thailand 74,68 persen. "Penurunan jumlah pesawat, penumpang, dan angkutan barang tujuan luar negeri itu akibat belum pulihnya kondisi pariwisata Bali karena erupsi Gunung Agung sejak September 2017," ujar Adi Nugroho.