Selasa 06 Feb 2018 10:13 WIB

Pro Kontra Penghapusan Model Wanita di F1 dan MotoGP

,Sebagian pihak mungkin menilai tak ada hubungan keberadaan wanita di grid balapan.

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Endro Yuwanto
Ilustrasi balapan F1
Foto: AP/Silvia Izquierdo
Ilustrasi balapan F1

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Formula 1 (F1) memutuskan tidak lagi menggunakan model wanita dalam perlombaan balap mobil jet darat tersebut mulai musim 2018. Aturan ini berpotensi diikuti MotoGP yang juga menggunakan gadis payung atau umbrella girl di paddock dan garis start.

Aturan ini menimbulkan pro kontra di berbagai kalangan mengingat puluhan tahun model wanita selalu hadir di ajang bergengsi tersebut. Salah satu yang menentang adalah reporter Dorna di MotoGP, Amy Dargan.

Dargan sebelumnya adalah gadis payung MotoGP yang beralih profesi ke dunia jurnalistik. Ia membahas tuntas tentang kebijakan baru ini di akun Twitternya @Amy_Dargan.

Dargan mengaku begitu kaget mendengar kabar ini.  Ia dulu adalah model wanita di grid yang bekerja untuk banyak tim dan merek di berbagai motorsport, termasuk MotoGP.

"Saya menjalani profesi itu sembari memelajari jurnalisme penyiaran di kampus. Bekerja di sebuah merek benar-benar memberi saya kesempatan menjadi reporter di MotoGP. Saya tidak setuju dengan persepsi yang mencegah wanita terlibat dalam olah raga ini," tulis Dargan, dilansir dari GP One, Selasa (6/2).

Dargan mengatakan, sebagian pihak mungkin menilai tidak ada hubungannya keberadaan wanita di grid balapan. Ada juga pihak yang mengatakan wanita yang berprofesi sebagai model atau umbrella girl itu tak cerdas dan tidak diterima bekerja di tempat lain. Lalu, apakah kebijakan ini meremehkan perempuan? Menurut Dargan ini lebih kepada bagaimana seharusnya wanita diperlakukan.

Penny Sturgess, mantan model di F1 dan MotoGP, sekaligus mantan kekasih Scott Redding juga mengomentari kebijakan ini di akun Facebooknya. Dia memiliki sudut pandang berbeda, namun kesimpulannya kurang lebih serupa dengan Dargan.

"Saya memiliki banyak teman dan menikmati pengalaman saya di grid. Saya menjadi model di F1 selama beberapa tahun sejak umur 20 tahunan dan saya sama sekali tidak pernah merasa diremehkan. Pakaian kami selalu berkelas," kata Sturgess. "Memang, motorsport adalah dunia yang didominasi laki-laki, tapi saya juga pernah mempunyai kekasih di industri ini, saya merasa dihormati dan dihargai. Saya juga menghargai mereka. Kami ini adalah keluarga kecil dan grid tak ubahnya seperti rumah bagi saya."

Sturgess mengaku sedih melihat akan banyak model wanita yang dipecat dari pekerjaan yang selama bertahun-tahun menjadi sumber penghasilan mereka. Dunia motorsport bukan hanya membentuk pribadi pembalapnya, namun juga wanita-wanita yang bekerja di dalamnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement