Selasa 06 Feb 2018 11:47 WIB

Pilot Rusia Ledakkan Diri Agar tak Ditangkap Milisi Suriah

Aksi bunuh diri dilakukan setelah pesawat ditembak jatuh gerilyawan Suriah.

Rep: Rizkyan Adiyudha/ Red: Ani Nursalikah
Puing-puing pesawat tempur Rusia Sukhoi-25 yang ditembak jatuh di Idlib, Suriah. Pilotnya meledakkan diri agar tak ditangkap gerilyawan Suriah.
Foto: EPA
Puing-puing pesawat tempur Rusia Sukhoi-25 yang ditembak jatuh di Idlib, Suriah. Pilotnya meledakkan diri agar tak ditangkap gerilyawan Suriah.

REPUBLIKA.CO.ID, IDLIB -- Seorang pilot pesawat jet Rusia melakukan aksi bunuh diri di Suriah setelah pesawat yang dikendarainya ditembak tentara pemberontak. Pilot tersebut menarik pin granat yang dimilikinya untuk menghindar dari tangkapan musuh.

Pesawat Sukhoi-25 yang diterbangkan Roman Filipov ditembak jatuh oleh pemberontak di provinsi Idlib. Militer Rusia sedang membantu pemerintah Suriah mengusir pemberontak dari kawasan tersebut. Rusia menggencarkan serangan udara ke kawasan tersebut dalam 24 jam terakhir.

"Pilot memiliki cukup waktu untuk melaporkan dirinya terjatuh di kawasan yang dikontrol militan. Dia terbunuh usai bertempur melawan teroris," kata pernyataan resmi Kementerian Pertahanan Rusia, seperti dilaporkan BBC, Selasa (6/2).

Kelompok Hayat Tahrir al-Sham mengaku bertanggung jawab atas penembakan pesawat tersebut. Grup afiliasi Alqaidah itu menembak jatuh pesawat menggunakan pelontar roket yang ditembakkan dari daratan. Mereka mengaku menembak jatuh pesawat saat melakukan serangan udara di kota Saraqeb.

Sementara, penembakan terhadap pesawat Rusia merupakan hal yang jarang terjadi sejak negara tersebut melakukan operasi militer ke Surian pada September 2015. Pemberontak sebelumnya juga sempat menembak jatuh helikopter Rusia pada 2016.

Sekitar 45 personel militer Rusia gugur dalam pertempuran di Suriah. Pada 2016 tentara yang tewas dalam pertempuran melawan ISIS diberikan medali penghargaan oleh pemerintah Rusia.

Begitu juga dengan Roman Filipov yang ditembak jatuh saat ini. Filipov disematkan medali kepahlawanan Rusia yang disebut Gold Star oleh pemerintahan Presiden Vladimir Putin.

Tak hanya memakan korban militer, perang yang terjadi di utara Suriah itu juga menewaskan warga sipil berdasarkan data Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Perang juga mengharuskan warga direlokasi. PBB mengatakan, dari 2,65 juta penduduk, 1,16 juta penduduk telah dievakuasi.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement