Selasa 06 Feb 2018 15:17 WIB

Kredit Koperasi bank bjb Sukses Bangkitkan KUD Puspa Mekar

KUD Puspa Mekar nyaris gulung tikar karena terjerat utang.

Optimalisasi layanan bank bjb untuk nasabah.
Foto: Istimewa
Optimalisasi layanan bank bjb untuk nasabah.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG – Koperasi Unit Desa (KUD) Puspa Mekar di Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat nyaris gulung tikar karena terlilit utang. Program kredit koperasi yang tersedia di bank bjb (PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten) berhasil menyelamatkan KUD Puspa Mekar.  

Perjalanan KUD Puspa Mekar berawal tahun 1999. Saat itu KUD Puspa Mekar berdiri dan menjalankan kegiatan usaha pada bidang penampungan susu sapi di Desa Cihanjuang, Kabupaten Bandung Barat. Saat berdiri, ada lima orang pengurus KUD Puspa Mekar. Para pengurus memberdayakan sumber tenaga dari peternak susu sapi setempat.

Namun, kisah minor kemudian hadir karena pada 2004, koperasi terlilit utang sangat besar, yakni Rp 2,5 miliar. Perjalanan bisnis yang semula direncanakan sistemik, justru berlangsung dengan tidak baik dan koperasi dinyatakan kolaps.

Kenyataan tersebut membuat keempat pengurus kemudian memilih pergi meninggalkan koperasi. Hanya seorang pria bernama Djatnika yang tersisa. Djatnika sebagai subjek tunggal penggerak keberlangsungan kegiatan usaha koperasi.

Tidak ada pilihan lain bagi Djatnika selain menjual aset pribadinya berupa tanah di kawasan Jalan Sersan Bajuri, Kota Bandung senilai Rp2,5 miliar, agar dapat menyelamatkan bisnis koperasi yang telah dirintisnya. 

Utang berhasil diselamatkan sekalipun bukan dengan perjalanan bisnis. Alasannya, Djatnika tidak memiliki sumber dana lain untuk melanjutkan aktivitas bisnis. "Saya sendirian mengurus koperasi hingga tahun 2013. Keadaan keuangan yang rumit sehingga memaksa saya menitipkan susu sebanyak sembilan ton ke Koperasi Peternak Sapi Bandung Utara (KPSBU) di Lembang," ujar Djatnika di kediamannya, Jalan Terusan Sersan Bajuri, Kabupaten Bandung Barat.

KPSBU merupakan koperasi besar yang telah berdiri sejak 1971. KPSBU memiliki kegiatan yang meliputi usaha simpan pinjam dan perdagangan susu. Kini jumlah anggotanya terbilang masif karena berkisar 8.000 orang.

Oleh KPSBU, Koperasi Puspa Mekar diberikan bantuan berupa pinjaman dana segar. Namun, pengelolaan manajemen dan pemasarannya dijalankan oleh KPSBU. Artinya, ekspansi bisnis dan keuntungan dari Koperasi Puspa Mekar berjalan apa adanya.

‘’Ketika itu saya punya cita-cita untuk mandiri. Namun utang ke KPSBU harus dibayarkan dulu. Sementara Koperasi Puspa Mekar hanya memiliki sedikit keuntungan karena manajemen dipegang KPSBU," kenang Djatnika.

photo
Djatnika, Ketua Koperasi Puspa Mekar

Djatnika tidak kemudian diam. Ragam usaha seperti permohonan pinjaman kepada pihak perbankan sering dilakukannya. Namun hasilnya nihil. Alasannya, beberapa bank yang dikunjungi tidak menyanggupi besaran pinjaman yang diharapkan Djatnika.

Hingga akhirnya Djatnika bertemu dengan salah satu Account Officer bank bjb Kantor Cabang Padalarang. Pertemuan tersebut berlanjut pada kesepakatan kerja sama berupa peminjaman kredit oleh kedua pihak.

Djatnika diberi kesempatan untuk menikmati fasilitas bjb Kredit Koperasi, karena dinilai sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. Potensi untuk dapat berkembang yang jadi alasan bank bjb dalam memberikan bantuan kepada Djatnika. Namun tentu prosedur peminjaman dilakukan berdasarkan dengan standar kepatuhan dan prinsip kehati-hatian.

bjb Kredit Koperasi merupakan penyaluran pinjaman melalui linkage program kepada Koperasi Simpan Pinjam dan Pegawai. Tujuannya adalah untuk membiayai usaha simpan pinjam koperasi melalui pemberian fasilitas modal kerja, kredit investasi dan back to back loan.

‘’Sejak saat itu saya berhasil mengembangkan bisnis koperasi. Sekarang koperasi sudah memiliki bangunan sendiri dengan dua angkutan truk dan enam kendaraan kecil untuk mengantar susu ke daerah tujuan," ujar Djatnika.

Bahkan, ekspansi bisnis berjalan begitu masif. Hingga kini, Koperasi Puspa Mekar tercatat sebagai pemasok utama susu ke PT Indolakto yang merupakan produsen dari Indomilk. Pasokan dikirim rutin ke dua lokasi, yakni kawasan Pasar Rebo, Jakarta dan Cicurug, Sukabumi.

Bukan hanya soal pemasaran, karena kini Koperasi Puspa Mekar mampu menghasilkan 15 ton susu per hari, dari sebelumnya yang hanya tujuh ton. Dengan memberdayakan peternak susu di Kecamatan Parongpong, Ngamprah dan Cisarua.

Pada tahun 2014 lalu, Djatnika resmi mengangkat tiga orang sebagai pengurus koperasi dengan mempekerjakan lebih dari 30 pegawai. Itu semua terjadi setelah Djatnika mendapat bantuan kredit dari bank bjb.

‘’Dulu sempat berpikir untuk selesai. Rumah mau disita dan punya banyak utang. Hingga akhirnya kembali membaik setelah bergabung dengan KPSBU. Tapi kini setelah dibantu bank bjb, semuanya jauh lebih baik lagi. Alhamdulillah, terima kasih bank bjb,’’ tandas Djatnika. Ril

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement