REPUBLIKA.CO.ID,PALEMBANG -- Revitalisasi situs arkeologi Bukit Siguntang yang terletak di Kelurahan Bukit Lama, Kecamatan Ilir Barat (IB) I Palembang masih terus berlangsung pasca dimulai revitalisasi Oktober 2016. Pemugaran atau revitalisasi situs Bukit Siguntang pada 2018 masih berlangsung.
"Pada beberapa bagian pemugaran yang didanai dari APBN 2016 dan 2017 sudah selesai, kemudian dilanjutkan pada 2018 dan direncanakan selesai sebelum pelaksanaan Asian Games 2018," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Irene Camelyn, Selasa (6/2).
Menurut Irene, untuk kelanjutan pemugaran situs Bukit Siguntang pada 2018 kembali mendapat kucuran dana dari APBN dan APBD. Dari APBN tahun ini mendapat dana sebesar Rp 1 miliar dan dari APBD Sumsel sebesar Rp 1,3 miliar.
"Dana dari APBD Sumsel dialokasikan, diantara untuk pengisian galeri," ujarnya.
Dengan tambahan dana tersebut, Irene Camelyn mengharapkan revitalisasi situs arkeologi Bukit Siguntang bisa selesai dan resmikan pada Juni 2018. Sebagai salah satu destinasi wisata di Palembang kami harapkan sudah bisa dikunjungi wisatawan khususnya pada saat pelaksanaan Asian Games XVIII antara Agustus September 2018, kata mantan Kepala Biro Humas dan Protokol Pemerintah Provinsi Sumsel.
Sebagai salah satu destinasi wisata yang berada di tengah kota Palembang, situs arkelologi Bukit Siguntang sudah ditutup untuk kunjungan wisatawan sejak 10 Oktober 2016 sampai saat ini. Revitalisasinya akan dilaksanakan selama dua tahun.
Menurut rene Camelyn, selama masa pemugaran situs arkeologi sengaja ditutup agar pengerjaan revitalisasi bisa berlangsung lancar dan tidak menggangu wisatawan yang datang jika masih tetap dibuka.
Dengan adanya revitalisasi situs arkeologi Bukit Siguntang, menurut akan memberikan kemudahan dan pengetahuan bagi wisatawan yang datang untuk melihat dan mengetahui bagaimana perkembangan dan sejarah Sumatra Selatan.
Sebagai situs arkeologi, di kawasan Bukit Siguntang pernah ditemukan berbagai peninggalan barang purbakala. Di bukit yang berada pada ketinggian 26 meter di atas permukaan laut, pada 1920 dan 1928 ditemukan beberapa fragmen dari sebuah arca. Setelah disatukan, adalah sebuah arca Buddha Sakyamuni yang cukup besar.
Arca Buddha Sakyamuni memilik ukuran tinggi 277 cm, lebar bahu 100 cm, dan tebal 48 cm. Pakar arkeologi menetapkan arca itu berasal dari sekitar abad ke-6 Masehi. Arca Buddha Sakyamuni sekarang ditempatkan di halaman Museum Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang.
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement