Selasa 06 Feb 2018 17:11 WIB

JK Minta Sertifikasi Operator Crane Diperbaiki

Menteri PU diminta untuk memberikan semua sertifikat kepada operator crane.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Andi Nur Aminah
Sebuah alat berat (crane) roboh dan jatuh ke kali di Proyek Normalisasi Kali Ciliwung (ilustrasi)
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Sebuah alat berat (crane) roboh dan jatuh ke kali di Proyek Normalisasi Kali Ciliwung (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla meminta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat agar memperbaiki sertifikasi bagi operator crane. Hal ini menyusul terjadinya kecelakaan kerja di sejumlah proyek pembangunan infrastruktur. "Saya bilang untuk memperbaiki sertifikasi semua itu operator crane, kita minta ke menteri PU untuk memberikan semua sertifikat," ujar Jusuf Kalla di kantornya, Selasa (6/2).

Diketahui, pada Ahad (4/2) lalu terjadi kecelakaan kerja di proyek pembangunan lintasan kereta api di Jalan Matraman Raya, Jatinegara Jakarta Timur. Crane pengangkat beton dalam pembangunan jalur double-double track jatuh dan memakan empat korban jiwa. Sebelumnya, konstruksi Light Rapid Transit (LRT) di Kecamatan Pulo Gadung, Jakarta Timur roboh dan mengakibatkan lima orang terluka.

Menanggapi terjadinya kecelakaan kerja tersebut, Jusuf Kalla telah meminta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat untuk mengevaluasinya. Wakil presiden menyoroti terjadinya kecelakaan kerja tersebut terjadi pada Sabtu dan Ahad. Menurutnya, ada kemungkinan operator crane yang bertugas saat itu belum memiliki keterampilan yang mumpuni.

Padatnya proyek pembangunan infrastruktur telah membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat. Jusuf Kalla berpesan agar tenaga kerja yang bekerja di proyek infrastruktur diberikan dukungan pelatihan-pelatihan yang baik. "Bisa saja karena begitu banyak kerja infrastruktur maka yang mengoperasikannya belum terlatih dengan betul, karena begitu banyak pekerjaan. Anda lihat sepanjang jalan crane dimana-mana, mungkin ini perlu ditingkatkan pelatihannya," kata Jusuf Kalla.