REPUBLIKA.CO.ID, LEMBANG -- Sebuah mortir seberat 4 kg ditemukan pekerja yang tengah menggali tanah di Kampung Pagersari, Desa Pagerwangi, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat, Selasa (6/1). Beberapa saat kemudian tim Penjinak Bahan Peledak (Jihandak) Polda Jabar datang mengevakuasi dan berhasil mengamankan benda tersebut.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, pekerja yang menemukan mortir sempat membersihkan barang tersebut. Pekerja itu tidak mengetahui jika barang tersebut adalah bahan peledak. Namun setelah dicek, mereka curiga benda tersebut adalah bom.
Tidak lama setelah mengetahui barang itu mortir, seorang pekerja mengamankan benda dan langsung melaporkan ke anggota Babinkamtimbas. Sebelum tim Jihandak datang, mortir ditutup agar tidak membahayakan orang. Setelah itu, petugas meletakan metal detektor dan 10 menit kemudian tidak ditemukan mortir lainnya di lokasi.
"Saya menggali tanah sedalam satu meter, kemudian tak sengaja menemukan benda (mortir) yang saya cuci di sungai. Saya kira patok sungai," katanya, Selasa (6/1).
Ia mengaku beruntung bahan peledak tersebut tidak meledak sebab sebelumnya sudah dicuci sampai bersih dan disikat. Kapolsek Lembang, Kompol Rahmat Lubis membenarkan telah menerima informasi dari pekerja tentang penemuan bom jenis mortir. "Kami langsung menghubungi Gegana Brimob Polda Jabar setelah mendapat laporan untuk mengamankan bahan peledak," katanya.
Ia mengaku belum mengetahui secara pasti apakah mortir seberat 4 kg itu masih aktif atau tidak. Namun, pihaknya bersyukur karena benda berbahaya tersebut dapat langsung diamankan sehingga tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. "Kalau meledak, membahayakan dan menimbulkan korban," katanya.
Dia memastikan jika tidak ada mortir lain ditemukan di lokasi sehingga warga tidak perlu resah. Selain itu, pihaknya meminta warga jika menemukan barang mencurigakan lainnya agar dilaporkan ke pihak kepolisian.