REPUBLIKA.CO.ID, ALORSETAR -- Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI Susy Susanti memberikan penilainnya terkait penampilan para pebulu tangkis tunggal putri pada laga perdana Badminton Asia Team Championship 2018, Selasa (6/2). Mereka adalah Fitriani, Hanna Ramadini, dan Gregoria Mariska Tunjung.
Peraih medali emas tunggal putri di Olimpiade Barcelona 1992 ini mengatakan, penampilan ketiganya sudah sangat baik. Bertanding di Stadium Sultan Abdul Halim, Alor Setar, Malaysia, tiga tunggal putri Indonesia menyumbang kemenangan untuk melengkapi skor 5-0 atas Singapura.
Untuk Fitriani, Susy menyatakan permainan pebulu tangkis berusia 19 tahun itu sempat terlihat tegang di awal. Namun, perlahan Fitriani bisa tampil dengan sangat meyakinkan. Hasilnya, Fitriani bisa mengandaskan lawannya, Hui Zhen Grace Chua dua gim langsung, 21-16, 21-13.
“Fitri sempat tegang. Turun sebagai tunggal pertama kalau tegang itu manusiawi. Kalau di beregu, kita kalah kan efeknya bisa ke satu tim, tanggung jawabnya lebih besar. Cara mengatasinya, ya jangan berpikir nanti gimana, tetapi pikir saja, gimana nanti. Sedikit nekat, cuek, tetapi tetap fight,” kata Susy dikutip dari laman resmi PBSI, Selasa.
Untuk Hanna, Susy pun menyebut penampilan pebulu tangkis berusia 22 tahun itu sangat memuaskan. Tak heran, Hanna bisa menang atas lawannya dengan mudah. Menghadapi Jia Rong Sito, Hanna menang 21-9, 21-5.
“Kalau Hanna bermain bagus hari ini, semoga besok lebih bagus lagi," kata istri legenda bulu tangkis tunggal putra Indonesia Alan Budikusuma ini.
Soal kemenangan Gregoria, Susy menyoroti ritme permainan pebulutangkis berusia 18 tahun tersebut. Menurut Susy, Gregoria sebenarnya memulai pertandingan dengan baik.
Namun, memasuki gim kedua, dia menilai, Gregoria terlalu terburu-buru dalam bermain. Meski demikian, Susy senang karena Gregoria bisa mengandaskan lawannya dua set langsung, Nur Insyirah Khan 21-12, 21-16.
"Dia bukan cuma harus percaya diri tetapi harus jeli mengatur irama permainan. Bukan cuma butuh keyakinan, tetapi kematangan dalam menganalisa permainan, kata Susy.
Dua kemenangan lain tim putri Indonesia disumbang oleh ganda Anggia Shitta Awanda/Ni Ketut Mahadewi Istarani yang mengalahkan Nur Insyirah Khan/Zhi Rui Bernice Lim 21-7, 21-17, serta Rizki Amelia Pradipta/Della Destiara Haris yang mengandaskan Ong Ren-Ne/Wong Jia Ying Crystal 21-12, 21-19.
Atas kemenangan ini, untuk sementara tim putri Indonesia memimpin Grup Z. Berikutnya, di tempat yang sama, tim putri Indonesia akan menjajal kekuatan juara bertahan, Cina, pada Kamis (8/2).