REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Departemen disiplin di asosiasi sepak bola Inggris (FA) dilaporkan sedang menyelidiki rekaman dari perilaku striker Watford, Troy Deeney, ketika melawan Chelsea, Selasa (6/2) dini hari WIB. Pada laga yang dimenangkan Watford dengan skor 4-1 tersebut, Deeney tertangkap kamera mengacungkan jari tengah usai mencetak gol dari titik putih.
Pemain 29 tahun tersebut mengacungkan jari tengah ke arah para penonton. Di budaya barat dan belakangan diikuti dunia secara luas, aksi acungkan jari tengah dianggap sebagai sebuah penghinaan.
Jika terbukti benar maka Deeney terancam akan mendapatkan hukuman larangan empat pertandingan. Minimal, pemain berkebangsaan Inggris itu akan mendapatkan hukuman dua pertandingan. Sebelum mengambil keputusan, FA akan meminta wasit yang memimpin laga Watford kontra Chelsea, Mike Dean.
Deeney memang cukup akrab dengan hukuman larangan berlaga. Oktober tahun lalu, Deeney dihukum larangan tiga kali bertanding karena terbukti melakukan kekerasan kepada gelandang Stoke City, Joe Allen.
Seolah tak jera, Deeney kembali dihukum karena berbuat kasar kepada pemain Huddersfield Town, Collin Quaner beberapa bulan kemudian. Atas perbuatannya tersebut, Deeney dihukum empat pertandingan.
Menurut legenda sepak bola Inggris, Michael Owen, Deeney menyebut aksinya bukan bermaksud untuk provokasi. Masih menurut Owen, mantan pemain Walsall ini melakukan hal tersebut untuk membungkam para pengritiknya yang selama ini berisik.
Banyak pihak yang selalu menyebut Deeney harus dibuang karena tak memberikan kontribusi positif kepada tim. "Saya menanyakan maksud Deeney melakukan perbuatan yang memancing seperti itu. Ya, dia sengaja melakukannya tapi bukan untuk provokasi," kata Owen dikutip dari Sky Sports, Selasa.