Selasa 06 Feb 2018 21:51 WIB

Sandiaga: Warga Kampung Arus akan Pindah Sendiri

Warga Kampung Arus sepakat melepas tanahnya ke pemerintah.

Rep: Sri Handayani/ Red: Teguh Firmansyah
Pengungsi warga Kampung Arus, Cawang, Jakarta Timur.
Foto: Foto: mg01
Pengungsi warga Kampung Arus, Cawang, Jakarta Timur.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan para warga di Kampung Arus, Cawang, Jakarta Timur, sepakat akan melepas tanahnya kepada pemerintah.  Dengan begitu, alat berat yang akan digunakan untuk memasang turap-turap (sheet piles) di sepanjang sungai bisa masuk melalui area perkampungan.

"Mereka enggak digusur yah karena mereka akan pindah sendiri. Karena mereka ikut dalam program penataan," kata Sandiaga di Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa (6/2).

 

Menurut Sandiaga, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI akan melakukan penataan di kawasan Kampung Arus. Namun, sebelum program ini berjalan, ia ingin memastikan ada dukungan dari para warga.

 

Baca juga, Ratusan Warga Kampung Arus Mengungsi.

 

Sandiaga mengaku telah berkomunikasi dengan Wali Kota Jakarta Timur Bambang Musyawardana. Ia meminta Bambang untuk memetakan para warga yang telah menyatakan sepakat. Apabila sudah dipetakan, eksekusi dapat dilakukan tahun ini.

 

photo
Pengungsi warga Kampung Arus, Cawang, Jakarta Timur.

Politikus Partai Gerindra ini menyatakan, para warga meminta dicarikan rumah susun di sekitar Kampung Arus. Ia mengatakan ada beberapa rumah susun di sekitar Cawang yang dapat digunakan untuk merelokasi mereka.

Sebelumnya, ratusan warga Kampung Arus, Cawang, Jakarta Timur kebanjiran. Air masuk ke rumah warga sejak Senin (5/2). Tinggi air hampir menutupi rumah lantai satu warga. Musibah ini membuat lebih dari 100 warga mengungsi. Dua tenda dan satu gedung tak terpakai disiapkan menampung warga yang kebanjiran.

Kepala Seksi Pemerintahan Kelurahan Cawang, Pandebesi K mengatakan, hari ini sebagian warga kembali ke rumah untuk melihat keadaan rumah mereka. Warga khawatir barang-barang mereka hanyut atau dijarah. Tinggal ada 85 orang yang tinggal di penampungan.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement