REPUBLIKA.CO.ID, SUNGAILIAT -- Warga Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengeluh gas tiga kilogram atau gas melon langka. Mereka kesulitan mendapatkannya, baik di SPBU maupun di pangkalan.
Kandar (35) warga Kelurahan Sungailiat, Selasa (6/2), mengatakan kelangkaan gas sudah terjadi sejak akhir Januari. Ia mengaku terpaksa harus berkeliling mencarinya.
"Tiga hari ini saya cari ke setiap SPBU dan pangkalan, semuanya bilang stok kosong," ujarnya.
Menurut Kandar, kelangkaan gas dimanfaatkan pengecer dengan menaikkan harga dari biasanya Rp 19 ribu menjadi Rp 30 ribu per tabung.
Tri (29), warga Kelurahan Air Uay juga mengaku untuk mendapatkan gas harus berkeliling ke beberapa kelurahan di Bangka. "Aneh sekali biasanya di SPBU atau pangkalan dekat rumah ada, tapi ini kosong semua, padahal kita hanya membeli satu tabung saja," ujarnya.
Ia berharap ada solusi dari pemerintah, khususnya pemerintah daerah terkait kelangkaan gas melon di Bangka. "Kami berharap pemerintah segera bertindak, karena kami warga kecil beli gas hanya untuk masak, bukan untuk dijual," katanya.