Rabu 07 Feb 2018 09:41 WIB

Evakuasi Korban Longsor di Bogor Dilanjutkan Hari Ini

Pada Selasa (6/2), empat dari lima korban berhasil ditemukan dan telah dievakuasi.

Warga menyaksikan petugas gabungan melakukan evakuasi pencarian korban longsor di Kampung Maseng, Cijeruk, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (6/2).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Warga menyaksikan petugas gabungan melakukan evakuasi pencarian korban longsor di Kampung Maseng, Cijeruk, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (6/2).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Evakuasi terhadap korban longsor di wilayah Kabupaten Bogor, Jawa Barat kembali dilanjutkan, pada hari ini, Rabu (7/2). Pada hari ketiga, pencarian korban longsor berlangsung di dua lokasi terpisah yakni di Riung Gunung, Puncak, dan di Kampung Maseng, Kecamatan Cijeruk.

Untuk korban longsor di Riung Gunung, Puncak masih dugaan, karena berdasarkan informasi warga yang mendengar ada tiga pengendara motor yang terseret longsor hingga jatuh ke jurang. "Saksi mata itu mendengar ketika melintas turun dari Puncak saat longsor terjadi Senin (5/2)," kata Kapolres Bogor Kabupaten AKBP A M Dicky.

Pencarian masih akan dilanjutkan, bahkan kemarin dua anjing pelacak khusus bencana dari Jakarta Rescue diturunkan untuk mengendus keberadaan dugaan korban. Sementara itu untuk korban longsor di wilayah Cijeruk, terdapat lima korban yang tertimbun longsor.

Pada Selasa (6/2) kemarin, empat dari lima korban berhasil ditemukan dan telah dievakuasi. Kondisi keempatnya ditemukan sudah meninggal dunia. Keempat korban adalah Nani (34), Aurel (1,5), Alan (17) dan Aldi (8).

Satu korban atas nama Adit (10) tahun masih dalam pencarian tim SAR gabungan. "Lokasi longsor Cijeruk ada lima orang yang kemarin hilang, sudah ditemukan empat, tinggal satu orang lagi masih dalam pencarian," kata Dicky.

Menurut Dicky upaya pencarian terhadap korban longsor mengalami kendala salah satunya cauca yang masih turun hujan. Upaya pencarianpun sempat terhenti ketika hujan agak lebat turun. Dan dilanjutkan kembali ketika hujan mulai mereda.

Sementara itu Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Willem Rampangilei saat meninjau lokasi longsor di Bogor, Selasa kemarin mengatakan upaya pencarian dan evakuasi korban tanah longsor tidak mudah memerlukan waktu, harus menggunakan pompa air, dan harus digali pelan-pelan.

Menurutnya cuaca menjadi salah satu kendala dalam upaya pencarian dan evakuasi korban longsor. Jika hujan turun tidak bisa dilakukan pencarian untuk menghindari adanya korban dari pihak SAR.

"Kita juga harus memperhatikan keselamatan bagi orang yang melakukan pencarian dan evakuasi," katanya.

Tingginya curah hujan yang diprediksi terjadi dalam kurun waktu dua minggu ini, Willem mengharapkan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan supaya tidak jatuh korban. Ia mengatakan intensitas bencana meningkat, BNPB akan memperkuat sistem peringatan dini, dan orang yang selamat dari bencana sebesar 95 persen adalah karena kapasitas dirinya, sisanya karena pertolongan dari orang lain.

"Masyarakat perlu mengenali lingkungan sekitarnya, mengenal potensi bencana, dan mampu mengantisipasinya," kata Willem.

Sementara itu hingga berita ini diturunkan kondisi cuaca di kawasan Puncak masih diselimuti mendung tipis. Begitu juga wilayah Bogor. Upaya pencarian diduga korban longsor di Puncak, telah dimulai sejak pukul 07.00 WIB.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement