REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Sedikitnya 90 persen barang buatan Israel yang dijual di Tepi Barat yang diduduki, tidak pantas untuk dikonsumsi. Laporan tersebut dirilis oleh Serikat Konsumen Asosiasi Perlindungan Konsumen Uni Palestina.
Asosiasi mengatakan, barang tersebut diproduksi di pabrik-pabrik Israel, baik diIsrael maupun di permukiman ilegal di Tepi Barat yang diduduki. Penyelundupan dan pemasukan barang-barang yang tidak pantas untuk dikonsumsi ke pasar di Tepi Barat bertujuan untuk menghancurkan ekonomi nasional Palestina.
"Sekaligus untuk melemahkan kesehatan masyarakat dan ekonomi Palestina," kata kepala asosiasi tersebut Azmi Al-Shoyoukhi, dikutip MiddleEast Monitor, Rabu (7/2).
Al-Shoyoukhi mengatakan, pendudukan Israel menggunakan penyelundup dan pedagang korupuntuk memenuhi pasar Palestina dengan produk-produk Israel yang tidak pantasuntuk dikonsumsi.
Dia juga mengungkapkan, bahwa ada jalur produksi di pabrik-pabrik Israel yang menghasilkan produk yang berada di bawah standar produksi yang aman. Ini ditujukan untuk pasar Palestina. Untuk mengatasi hal ini, dia mengatakan kini warga Palestina memboikot barang-barang produksi Israel.