REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dinas Sosial (Dinsos) DKI Jakarta mengimbau agar warga korban banjir Kampung Melayu dan sekitarnya tidak menduduki trotoar dan meminta-minta kepada para pengguna jalan. Dinsos menjamin kebutuhan para korban akan terdistribusi dengan baik.
"Tidak perlu itu minta-minta di jalanan. Kami juga sudah sediakan tenda-tenda pengungsi atau fasilitas sosial atau fasilitas umum yang sudah ditentukan sebagai hunian sementara," ujar Tarmijo Damanik Kepala Bidang Pemberdayaan Sosial Dinas Sosial DKI Jakarta dalam keterangan tertulis yang didapat Republika.co.id, Rabu (7/2).
Damanik mengatakan memang sebagian warga terkadang tidak mau ditempatkan di hunian sementara dengan berbagai alasan. Salah satu alasan mereka karena tidak mau jauh dari rumahnya.
Pihak Dinsos mengerti dengan alasan tersebut, namun warga tidak perlu sampai meminta-minta atau tidur di sembarang tempat. Sebab perbuatan tersebut dapat mengganggu pengguna jalan dan warga lain yang sedang beraktivitas.
"Kami pantau ada pengungsi terdiri 40 jiwa dengan tidur beralaskan terpal dan tenda milik pribadi. Mereka mengungsi dari semalam dan telah mendapatkan makan malam dari Kelurahan Kampung Melayu," ujar Damanik.
Pihaknya sudah mengajak secara persuasif pengungsi tersebut untuk pindah ke hunian sementara. Ia berharap mereka mau segera pindah dan tidak lagi tidur di sembarang tempat.
"Jika ada warga yang masih belum terbantu seperti makan, Dinas Sosial akan segera membantu. Warga bisa melaporkan melalui media sosial (medsos) atau CRM atau ke call center 112," ungkap Damanik. Selain itu dikatakan warga tidak perlu khawatir karena di setiap kelurahan yang menjadi titik rawan banjir sudah berdiri Kampung Siaga Bencana (KSB).
Dinas Sosial saat ini sudah mendirikan 80 KSB di setiap kelurahan yang menjadi rawan banjir. KSB mempercepat distribusi bantuan karena ia dekat dengan lokasi bencana. KSB siap membantu penyediaan makanan siap saji yang dikelola Dapur Umum KSB bentukan Dinas Sosial dan bahan logistiknya dikirim oleh Dinas Sosial.
Pihak Dinsos juga dibantu dengan Petugas Sosial Kesiapsiagaan Bencana (PSKB) yang terdiri dari Taruna Siaga Bencana (Tagana). Tim sudah berada di lokasi-lokasi pengungsian untuk mendampingi para korban dan memastikan kebutuhan mereka terjamin.
"Jadi para korban tidak perlu khawatir. Kita semua ingin tetap tertib dan kondusif," kata Damanik.
Banjir Jakarta.