REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Indonesia untuk pertama kalinya melakukan ekspor perdana daging sapi wagyu ke Myanmar, Rabu (7/2). Ekspor dilakukan PT Santosa Agrindo melalui Bandara Internasional Soekarno Hatta.
Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian I Ketut Diarmita mengatakan, ekspor mendukung upaya pemerintah menggenjot ekspor berbagai komoditi strategis, termasuk ekspor produk pertanian. Ekspor perdana ini sekaligus menjadi bukti kemampuan Indonesia bersaing dalam membuka pasar internasional.
"Kami akan terus mendorong pelaku usaha peternakan untuk dapat berdaya saing dan meningkatkan ekspornya ke negara-negara mitra dagang kita," katanya.
Ia melanjutkan, untuk mendapatkan persetujuan dari negara calon pengimpor, maka daging sapi hidup harus berasal dari peternakan yang telah menerapkan prinsip-prinsip kesejahteraan hewan atau animal welfare. Serta telah mendapatkan jaminan kemanan pangan berupa Sertifikat Veteriner yang diterbitkan oleh Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan.
Sebagai salah satu persyaratan diterbitkannya Sertifikat Veteriner adalah Unit usaha milik PT Santosa Agrindo telah memperoleh Sertifikat NKV (Nomor Kontrol Veteriner). Sertifikat NKV sebagai bentuk penjaminan pemerintah terhadap pemenuhan persyaratan kelayakan dasar dalam sistem jaminan keamanan pangan produk hewan. Ini menjadi suatu keharusan bagi setiap unit usaha yang akan mengekspor produk hewannya.
"Kita berharap agar ekspor daging wagyu ini tidak hanya ke Myanmar saja tetapi juga dapat menembus ke negara-negara lainnya," ujar dia. Sebelumnya, Indonesia telah mengekspor telur ayam tetas dan susu ke Myanmar dan daging ayam olahan ke Papua Nugini.