Rabu 07 Feb 2018 20:35 WIB

Sandiaga: Normalisasi Kali akan Merangkul Warga

Sebagian warga tolak penurapan karena khawatir arus sungai kian deras.

Rep: Sri Handayani/ Red: Teguh Firmansyah
Sandiaga Uno
Foto: Raisan Al Farisi/Republika
Sandiaga Uno

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan tidak semua daerah aliran sungai akan dipasangi turap. Normalisasi kali akan dilakukan sesuai dengan keinginan masyarakat setempat.

"Ya akan ada (normalisasi kali) di tempat tertentu tergantung antisipasi dan keinginan dari masyarakat," kata Sandiaga di Gedung Telkom Landmark Tower Lantai 7, Jl. Gatot Subroto Kav. 52, Jakarta Selatan, Rabu (7/2).

Menurut Sandiaga, sebagian warga menolak penurapan karena khawatir arus sungai akan semakin deras. Mereka ingin daerah aliran sungai dibuat 'bronjong'. Ada pula yang menginginkan sumur resapan.

"Kalinya itu dibronjong atau kita tanami tumbuh-tumbuhan yang bisa membantu slowing down. Atau sumur resapan yang bisa slowing down derasnya air yang datang dari Bogor," kata Sandiaga.

Menurut Sandiaga, pada dasarnya, normalisasi kali akan dilakukan dengan merangkul para warga. Selain tempat tinggal yang tak jauh dari rumah mereka saat ini, Pemprov DKI mengupayakan agar pendidikan, kehidupan sosial, dan ekonomi tetap berjalan dengan baik.

"Mereka bisa mendukung program penataan yang dilakukan oleh Pemerintah. Tapi ada juga keinginan mereka supaya tidak semuanya di-shift up, tidak diturap," ujar dia.

Para warga akan dipindahkan ke daerah lain yang tak jauh dari lokasi semula. Sandiaga mengatakan akan ada beberapa perumahan yang dibangun, khususnya di Jakarta Timur dan Jakarta Selatan. "Kita bisa sinergikan dengan rusun yang sudah ada, atau tempat-tempat yang sudah dibangun," ujar dia.

Politikus Partai Gerindra ini menambahkan, banjir di Jakarta tak lepas dari tanggung jawab Pemerintah Kota dan Kabupaten Bogor. Oleh karena itu, perlu ada kerja aama untuk menangani banjir di wilayah hulu.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement