Rabu 07 Feb 2018 23:46 WIB

Republika Raih Emas Indonesia Print Media Award 2018

Republika juga membawa pulang satu perunggu di bidang Indonesia Young Readers Awards.

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Andri Saubani
Pemimpin Redaksi Republika Irfan Junaidi (tengah) diapit Kepala Bagian Desain Sarjono (kiri) dan Kepala Bagian Infografis Ali Imron berfoto dengan Piala Indonesia Print Media Awards (IPMA) dan Indonesia Young Reader Awards (IYRA)2018.
Foto: Iman Firmansyah
Pemimpin Redaksi Republika Irfan Junaidi (tengah) diapit Kepala Bagian Desain Sarjono (kiri) dan Kepala Bagian Infografis Ali Imron berfoto dengan Piala Indonesia Print Media Awards (IPMA) dan Indonesia Young Reader Awards (IYRA)2018.

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Harian Republika meneruskan tradisi perolehan emas sebagai surat kabar nasional terbaik pada 2018. Media massa yang tepat berusia 25 tahun pada awal tahun ini mendapat satu emas dalam ajang tahunan Serikat Perusahaan Pers (SPS) dalam bidang Indonesia Print Media Awards (IPMA) 2018 kategori 'The Best of National Newspaper' atau Koran Nasional Terbaik.

Harian Republika berhasil meraih penghargaan IPMA dengan sampul 'Kami Bersama Palestina' edisi Jumat, 8 Desember 2017. Selain itu, Harian Republika juga membawa pulang satu perunggu di bidang Indonesia Young Readers Awards (IYRA) yang menampilkan edisi rubrik anak muda baik media nasional dan lokal. Republika meraih penghargaan IYRA untuk edisi Kamis, 7 Desember 2017 di rubrik Gen-I dengan judul 'Pintar Berkomentar'.

Pemimpin Redaksi Republika, Irfan Junaidi menilai penghargaan yang kembali diraih tahun ini menjadi penyemangat bagi media cetak di tengah derasnya arus informasi melalui daring. Ia berharap, penghargaan IPMA dan IYRA tahun ini bisa menjadi pemicu bagi Republika untuk tampil lebih baik lagi di masa mendatang.

Menurut Irfan, perpaduan karya jurnalisme dan karya desain harus diramu lebih baik dan lebih serius untuk bisa mendapatkan penghargaan yang lebih besar di hati masyarakat. "Saya berterima kasih kepada tim yang telah mempersembahkan penghargaan ini untuk seluruh stakeholder Republika," ujar Irfan di Padang, Rabu (7/2).

Ia juga menambahkan, inovasi dan kreativitas penyajian Republika harus terus dijaga dan ditingkatkan untuk menghadapi tantangan surat kabar yang semakin besar. Menurutnya, kunci bagi Republika untuk tetap mendapat tempat di tengah masyarakat adalah konsistensi untuk terus meningkatkan kreativitas dan inovasi.

Wali Kota Padang Mahyeldi Ansharullah ikut menyambut baik diberikannya penghargaan sampul terbaik kepada Republika dan media cetak lainnya. Menurutnya, penghargaan dari SPS ini menjadi bahan bakar bagi media cetak nasional untuk meningkatkan profesionalitas dan objektivitas dalam menelurkan karya jurnalistik.

Diselenggarakannya gelaran tahunan IPMA hingga kesembilan kalinya ini juga menjadi bukti bahwa media cetak dan surat kabar masih memiliki porsi khusus di tengah masyarakat. Artinya, pasar media cetak masih terbuka cukup luas.

Mahyeldi juga menyampaikan harapannya agar media massa mampu menyampaikan kabar yang objektif. Apalagi, menurutnya, pemberitaan dewasa ini terbukti ampuh mengarahkan pemikiran masyarakat.

Mahyeldi berharap Republika mampu menjaga posisinya sebagai mediator antara masyarakat dan pemerintah. "Komunitas pers bertanggung jawab bagi proses politik yang positif dan demokratis," ujar Mahyeldi.

Direktur Asia WAN-IFRA, Gilles Demptos, juga menyampaikan bahwa penghargaan SPS ini memberi gambaran tentang kreativitas dan inovasi yang berhasil dibangun surat kabar masa kini. Surat kabar, lanjutnya, masih harus berjuang untuk menegaskan eksistensinya di tengah tantangan media saat ini.

"Kita perlu lebih kreatif dan inovatif untuk surat kabar mampu menghadapi perubahan," ujar dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement