REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Harian Republika meneruskan tradisi perolehan emas sebagai surat kabar Nasional terbaik di tahun 2018 ini. Media massa yang tepat berusia 25 tahun di awal tahun ini mendapat satu emas dalam ajang tahunan Serikat Perusahaan Pers (SPS) dalam bidang Indonesia Print Media Awards (IPMA) 2018 kategori 'The Best of National Newspaper' atau Koran Nasional Terbaik.
Penghargaan yang diraih, menjadi bukti bahwa Republika terus membangun proses kreatif untuk mempertahankan tempat di tengah masyarakat. Hal tersebut sesuai dengan tema penghargaan SPS tahun ini "Kreativitas Tanpa Batas di Era yang Terus Berubah".
Harian Republika berhasil meraih penghargaan IPMA dengan sampul 'Kami Bersama Palestina' edisi Jumat, 8 Desember 2017. Selain itu, Harian Republika juga membawa pulang satu perunggu di bidang Indonesia Young Readers Awards (IYRA) yang menampilkan edisi rubrik anak muda baik media nasional dan lokal. Republika meraih penghargaan IYRA untuk edisi Kamis, 7 Desember 2017 di rubrik Gen-I dengan judul 'Pintar Berkomentar'.
Pemimpin Redaksi Republika, Irfan Junaidi menilai penghargaan yang kembali diraih tahun ini menjadi penyemangat bagi media cetak di tengah derasnya arus informasi melalui daring. "Ini untuk menyemangati, media cetak masih mendapatkan tempat," kata Irfan di Padang, Rabu (7/2).
Pemimpin Redaksi Republika Irfan Junaidi (tengah) diapit Kepala Bagian Desain Sarjono (kiri) dan Kepala Bagian Infografis Ali Imron berfoto dengan Piala Indonesia Print Media Awards (IPMA) dan Indonesia Young Reader Awards (IYRA)2018.
Irfan menyebut penghargaan ini merupakan hasil kerja semua kru yang menangani urusan desain Republika. Ia meyakini media cetak masih menjadi alat verifikasi kebenaran konten berita.
Wali Kota Padang Mahyeldi Ansharullah ikut menyambut baik diberikannya penghargaan sampul terbaik kepada Republika dan media cetak lainnya. Menurutnya, penghargaan dari SPS ini menjadi bahan bakar bagi media cetak nasional untuk meningkatkan profesionalitas dan obyektivitas dalam menelurkan karya jurnalistik.
Diselenggarakannya gelaran tahunan IPMA hingga kesembilan kalinya ini juga menjadi bukti bahwa media cetak dan surat kabar masih memiliki porsi khusus di tengah masyarakat. Artinya, pasar media cetak masih terbuka cukup luas.
Mahyeldi juga menyampaikan harapannya agar media massa mampu menyampaikan kabar yang obyektif. Apalagi, menurutnya, pemberitaan dewasa ini terbukti ampuh mengarahkan pemikiran masyarakat. Mahyeldi berharap Republika mampu menjaga posisinya sebagai mediator antara masyarakat dan pemerintah. "Komunitas Pers bertanggung jawab bagi proses politik yang positif dan demokratis," ujar Mahyeldi.
Direktur Asia WAN-IFRA, Gilles Demptos, juga menyampaikan bahwa penghargaan SPS ini memberi gambaran tentang kreativitas dan inovasi yang berhasil dibangun surat kabar masa kini. Surat kabar, lanjutnya, masih harus berjuang untuk menegaskan eksistensinya di tengah tantangan media saat ini. "Kita perlu lebih kreatif dan inovatif untuk surat kabar mampu menghadapi perubahan," ujar dia.