Kamis 08 Feb 2018 01:30 WIB

Kemendes Bantu Rp 50 Juta untuk BUMDes Kelola Embung

Setiap embung yang sudah selesai pembangunannya akan diberikan bibit ikan gratis.

Rep: Amri Amrullah/ Red: Andi Nur Aminah
Proyek pembangunan embung yang dilaksanakan di Nagari atau Desa Sitiung, Kabupaten Dharmasraya, Sumatra Barat
Proyek pembangunan embung yang dilaksanakan di Nagari atau Desa Sitiung, Kabupaten Dharmasraya, Sumatra Barat

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) akan memberikan bantuan senilai Rp 50 juta kepada Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang mengelola embung untuk dijadikan destinasi wisata. Mendes PDTT Eko Putro Sandjojo mengatakan, selain bantuan dana, nantinya dalam setiap embung yang sudah selesai pembangunannya akan diberikan bibit ikan gratis dari Kementerian Kelautan dan Perikanan, juga pemberian pompa air secara gratis dari Kementerian Pertanian.

"Setiap embung yang jadi ini nanti akan diberikan bibit ikan dan pompa air gratis. Pemberian itu di luar dari pemberian bantuan pada BUMDes untuk membuat destinasi wisata," kata Eko saat melakukan peninjauan bersama Presiden RI Joko Widodo ke pembangunan embung di Nagari (desa) Sitiung, Kabupaten Dharmasraya, Sumatra Barat, dalam siaran pers pada Rabu (7/2).

Eko menyampaikan, embung yang dinilai bisa bermanfaat untuk pemerataan ekonomi juga diharapkan bisa mengurangi kekurangan gizi pada anak. Karena adanya protein yang dihasilkan dari ikan yang berasal dari embung. "Ikannya diharapkan dibagikan gratis kepada anak-anak miskin agar bisa mengurangi stunting. Dalam tiga tahun terakhir ini, kita sudah bisa mengurangi 10 persen stunting. Kita harapkan dengan adanya ikan yang menghasilkan protein dapat mengurangi stunting lebih cepat lagi," katanya.

Mengenai peninjauan embung di Nagari Sitiung, Eko mengatakan, pelaksanaan pembangunan embungnya sudah sesuai dengan arahan Presiden Jokowi yang dalam pelaksaannya melibatkan masyarakat dengan mendapatkan upah. "Di dalam pengerjaan embungnya dipakai tenaga kerja dari masyarakat. Masyarakat bisa mendapatkan upah karena mereka dibayar secara mingguan sehingga biaa meningkatkan daya beli di desanya," katanya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement