REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panglima TNI mengungkapkan jalur komunikasi elektronik di Asmat kini sudah terbuka. Hal itu setelah tim dari TNI berhasil dalam pemasangan dan gelar alat komunikasi dan elektronik (Alkomlek) TNI di Posko Satgaskes TNI.
Dengan berfungsinya Alkomlek ini maka mampu membuka jalur komunikasi yang terhubung dengan seluruh distrik-distrik di Kabupaten Asmat. Hal ini sangat membantu para dokter dalam pemantauan terhadap pemulihan para warga yang sakit pascawabah campak dan gizi buruk. Hal tersebut disampaikan Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, saat melakukan video conference bertempat di Pusdalops Mabes TNI Cilangkap, Rabu (7/2), di tiga tempat yang berbeda.
Panglima TNI didampingi Kasum TNI Laksdya TNI Didit Herdiawan dan para Asisten Panglima TNI. Lokasi terhubung pertama dengan Kapuskes TNI Mayjen TNI dr Ben Yura Rimba, MARS di Puskes TNI. Lokasi kedua terhubung dengan Kepala RSPAD Mayjen TNI dr Terawan Agus Putranto di RSPAD Gatot Subroto. Sedangkan lokasi ketiga terhubung dengan Kasrem 174/ATW selaku Wadansatgaskes TNI Kolonel Kav Ketut Adi Sudiasta Putra di Posko Satgaskes TNI Asmat Papua.
Menurut Panglima Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, pelaksanaan video conference tersebut untuk memonitor perkembangan Satgas Kesehatan TNI yang sedang bertugas di Kabupaten Asmat, Papua. Terutama terkait pemulihan penanganan campak dan gizi buruk. "Selain itu, pemasangan dan gelar alat komunikasi telah membantu para dokter dalam pelaksanaan telemedicine, teleconference, teleradiologi dan telesurgery," ungkap Panglima TNI.
Panglima menyampaikan ucapan terima kasih kepada jajaran Satkomlek TNI karena telah bekerja secara profesional dan mampu membuka jalur komunikasi antar wilayah di Asmat Papua. Sehingga semua jajaran dapat melakukan komunikasi secara langsung dengan jajaran Pusdalops Mabes TNI, Puskes TNI dan RSPAD.
Hadi mengataka, dengan adanya jalur komunikasi yang baik, Satgaskes TNI telah berhasil mengobati lebih dari 600 pasien campak dan gizi buruk. Satgas ini juga sudah memberikan vaksin kepada 14 ribu lebih masyarakat yang tersebar di 224 kampung di Asmat Papua.
"Ini merupakan perjuangan yang luar biasa bagi seluruh prajurit TNI yang telah bekerja dan bahu membahu dengan instansi lain seperti Polri, Kementerian Kesehatan, Pemda Asmat dan seluruh jajaran terkait dalam memberikan pelayanan kesehatan bagi saudara-saudara kita di Asmat Papua," ungkapnya.
Dalam kesempatan tersebut, Panglima TNI mengingatkan kepada seluruh prajurit TNI yang tergabung dalam Satgas Kesehatan TNI di Asmat Papua untuk selalu menjaga kesehatan diri agar selalu tampil prima. Panglima TNI juga menyampaikan kepada Satgas Kesehatan TNI yang berada di Asmat Papua untuk selalu berkordinasi dan berkomunikasi dengan Mabes TNI.
Dia menilai komunikasi sangat penting apabila terdapat kendala atau permasalahan yang terjadi di lapangan. Dalam hal ini bukan hanya masalah terkait dengan suspect campak dan gizi buruk, namun apabila kekurangan logistik maupun membutuhkan dukungan transportasi baik darat, laut dan udara. "Agar segera di informasikan karena Satgas Kesehatan TNI ini diperuntukkan untuk menjangkau wilayah pedalaman Papua dan Papua Barat," ujarnya.