REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Menyambut peringatan Hari Pers Nasional (HPN), wartawan di Kota Tasikmalaya melangsungkan kegiatan sosial. Dengan memberikan santunan kepada seorang nenek berusia 98 tahun, Mak Iwik, di Desa Sukasukur, Kecamatan Cisayong, Rabu (7/2) kemarin. Mak Iwik hingga kini tinggal sendirian setelah ditinggal meninggal suami dan anaknya.
Wartawan senior Tasik, Firman Suryaman, mengatakan, kegiatan santunan ini merupakan bagian dari tugas wartawan dalam memberi kebaikan sekaligus memaparkan masalah sosial.
"Kedatangan kami ke rumah Mak Iwik karena kepedulian kami pada beliau yang di usia senjanya hidup sendiri. Ini menjadi tanggung jawab kami sebagai manusia untuk membantu sesama terlepas dari apapun profesinya," katanya.
Walau bantuan yang diberikan, kata dia tidak bisa terbilang besar, tapi ia berharap pemberitaan wartawan tentang kondisi mak Iwik dapat membuat pihak lainnya ikut menggelontorkan bantuan. Sehingga kucuran bantuan itu bisa memudahkan hidup mak Iwik.
"Memang bantuannya tidak besar, tapi semoga berita yang kami publikasikan tentang mak Iwik dapat menggugah hati donatur lainnya," ujar pria yang tahun ini genap berusia 54 tahun itu.
Cucu mak Iwik, Enung (52 tahun), mengungkapkan, anak dan suami mak Iwik meninggal dunia karena sakit. Mak Iwik kini hanya mempunyai empat orang cucu. Salah satu diantaranya sudah meninggal. Satu lagi tinggal di Kota Banjar.
"Hanya tinggal saya dan Jajang (31) cucu emak yang masih tinggal disini dekat emak. Jadi kami yang rawat dan kasih makan," ucapnya.
Di usia senjanya, kondisi mak Iwik pun tak lagi sehat seperti di kala mudanya. Oleh karena itu, mak Iwik kerap mengeluhkan sakit.
"Sakit-sakitan, seminggu bisa dua hari sakit kadang, sering koma pas dimandiin eh segar lagi," tuturnya.