REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis dibuka menguat 1,90 poin. Kenaikan ini seiring dengan kenaikan bursa saham eksternal. Sentimen dalam negeri juga mendorong penguatan IHSG.
"IHSG melanjutkan kenaikannya sejalan dengan pergerakan bursa saham di kawasan Asia," kata Vice President Research and Analysis Valbury Asia Securities Nico Omer Jonckheere di Jakarta, Kamis (8/2).
IHSG BEI dibuka menguat 1,90 poin atau 0,02 persen menjadi 6.536,76, sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 0,24 poin (0,02 persen) menjadi 1.101,63.
Ia menambahkan bahwa sentimen dari dalam negeri yang terbilang positif turut menjadi salah satu faktor pendorong bagi IHSG melanjutkan kenaikannya.
"Pelaku pasar saham kembali melakukan aksi beli seiring dengan fundamental ekonomi makro yang tetap terjaga pada tahun ini," katanya.
Ia mengemukakan bahwa inflasi dan nilai tukar rupiah yang stabil memberi keyakinan pada pertumbuhan ekonomi Indonesia. Diharapkan dapat tetap dijaga sehingga pasar keuangan di dalam negeri memiliki kinerja positif.
Analis Binaartha Sekuritas Indonesia, Reza Priyambada, menambahkan bahwa posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Januari 2018 yang meningkat menjadi 131,98 miliar dolar AS cukup mampu mendukung dan menjaga kesinambungan pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan.
"Tidak ada sentimen negatif yang membuat IHSG melemah. Jika terjadi koreksi merupakan hal wajar dan jangka pendek," katanya.
Bursa regional, di antaranya indeks bursa Nikkei naik 141,52 poin (0,68 persen) ke 21.791,62, indeks Hang Seng menguat 142,98 poin (0,47 persen) ke 30.466,18 dan Straits Times menguat 11,69 poin (0,35 persen) ke posisi 3.395,98.