REPUBLIKA.CO.ID, PALANGKA RAYA -- Wilayah di Provinsi Kalimantan Tengah diperkirakan akan terus dilanda hujan hingga April mendatang. Itu diungkapkan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Tjilik Riwut Palangka Raya.
"Pada Desember-Januari curah hujan tinggi. Februari curah hujan menurun dan berkurang dari sebelumnya namun ini belum kemarau. Curah hujan akan kembali tinggi pada Maret-April," kata Prakirawan BMKG Tjilik Riwut Palangka Raya, Lian Adriani, Kamis (8/2).
Dia mengatakan untuk wilayah Provinsi Kalimantan Tengah diperkirakan baru akan memasuki kemarau pada Juli hingga Agustus mendatang.
"Untuk musim peralihan dari musim hujan ke kemarau di Kalteng cukup panjang yakni sekitar bulan Mei-Juni. Juli, Agustus, September Kalteng baru masuk musim kemarau dan Oktober masuk masa peralihan musim lagi," kata Lian Adriani.
Wanita berhijab ini mengatakan untuk wilayah Kalimantan Tengah bisa dikatakan memiliki dua puncak musim hujan yakni pada Desember-Januari dan April-Maret.
"Ini bisa terjadi karena posisi matahari di pada bulan tersebut berada di sekitar ekuator. Keadaan tersebut berakibat meningkatnya suhu dan memperbanyak proses penguapan air laut sehingga mendukung terjadinya hujan," katanya.
Pada waktu-waktu yang diprediksi terjadi hujan pihaknya mengimbau masyarakat untuk mewaspadai meluapnya air di sepanjang aliran sungai.
"Hujan lebat yang terjadi di hulu bisa saja berakibat pada naiknya tinggi air di bagian hilir sungai secara tiba-tiba. Untuk musim peralihan warga juga mewaspadai potensi penyebaran penyakit dan di waktu kemarau agar mewaspadai potensi Karhutla," katanya.
Ikuti Whatsapp Channel Republika