Petugas mengawasi proses pemusnahan produk suplemen kesehatan Viostin DS di PT. Prasadha Pamunah Limbah Industri, Nambo, Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat, Kamis (8/2). (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)
Sejumlah produk suplemen kesehatan Viostin DS dimusnahkan di PT. Prasadha Pamunah Limbah Industri, Nambo, Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat, Kamis (8/2). (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)
Pekerja melakukan pemusnahan produk suplemen kesehatan Viostin DS menggunakan alat berat di PT. Prasadha Pamunah Limbah Industri, Nambo, Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat, Kamis (8/2). (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)
Pekerja mengangkut produk suplemen kesehatan Viostin DS menggunakan alat berat untuk dimusnahkan di PT. Prasadha Pamunah Limbah Industri, Nambo, Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat, Kamis (8/2). (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)
Pekerja menjaga produk suplemen kesehatan Viostin DS sebelum dimusnahkan di PT. Prasadha Pamunah Limbah Industri, Nambo, Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat, Kamis (8/2). (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)
Pekerja melakukan pemusnahan produk suplemen kesehatan Viostin DS menggunakan alat berat di PT. Prasadha Pamunah Limbah Industri, Nambo, Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat, Kamis (8/2). (FOTO : Republika/Putra M. Akbar)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Petugas mengawasi proses pemusnahan produk suplemen kesehatan Viostin DS di PT. Prasadha Pamunah Limbah Industri, Nambo, Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat, Kamis (8/2).
Sebanyak 300.000 boks suplemen kesehatan Viostin DS yang sudah ditarik dari peredaran dimusnahkan karena mengandung DNA babi.
Advertisement