Kamis 08 Feb 2018 17:26 WIB

KAI: Ada 35 Titik Rawan Longsor di Jalur Bogor-Sukabumi

Titik terbanyak ada di sepanjang jalur antara Stasiun Maseng dengan Stasiun Cicurug.

Rep: Adinda Pryanka/ Red: Gita Amanda
Kondisi jalur kereta api jurusan Sukabumi-Bogor yang menggantung akibat pondasi longsor di Kampung Maseng, Cijeruk, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (6/2).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Kondisi jalur kereta api jurusan Sukabumi-Bogor yang menggantung akibat pondasi longsor di Kampung Maseng, Cijeruk, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (6/2).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- PT Kereta Api Indonesia (KAI) menyebutkan, terdapat 35 titik rawan longsor di sepanjang jalur perlintasan kereta api Bogor-Sukabumi. Titik terbanyak berada di sepanjang jalur antara Stasiun Maseng dengan Stasiun Cicurug.

Senior Manager Jalan dan Rel PT KAI, Sukamto, menjelaskan, dua titik itu rawan karena jalur kereta api berada di antara sungai dan perbukitan. Di sebelah bidangnya adalah Sungai Cisadane, di atasnya adalah perbukitan," tuturnya ketika dikonfirmasi Republika.co.id, Kamis (8/2).

Dengan kondisi ini, Sukamto meminta masyarakat tidak tinggal maupun membuka usaha jualan di sekitar titik yang sudah teridentifikasi rawan longsor. Selain itu, ia juga mengimbau kepada seluruh warga yang tinggal di sekitar jalur perlintasan kereta api untuk menghindari daerah pengawasan jalan.

photo
Kondisi jalur kereta api jurusan Sukabumi-Bogor yang menggantung akibat pondasi longsor di Kampung Maseng, Cijeruk, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Selasa (6/2).

Direktur Utama PT KAI, Edi Sukmoro, mengatakan, pihaknya sedang mengupayakan percepatan pembangunan jembatan darurat untuk menggantikan rel kereta api Sukabumi-Bogor di Cijeruk, Bogor, yang terkena longsor pada Senin (5/2). Ia menargetkan, pembangunan dapat selesai selama enam hari kerja atau rampung pada Rabu (14/2).

Saat ini, Edi menjelaskan, pihaknya sedang mengupayakan untuk memasang tiang pancang dan pondasi di titik longsor. "Nantinya, ada tiang di kedua ujung rel dan di tengah diberi penyangga," ucapnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement