Kamis 08 Feb 2018 19:46 WIB

Akhir Drama Penculikan Alum si Gadis Argentina

Alum namun tidak pernah merasa jadi korban penculikan.

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Indira Rezkisari
Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Jenderal Polisi Muhammad Tito Karnavian bersama Kepala Divisi Hubungan Internasional Polri Saiful Maltha (kiri), Dubes Argentina untuk Indonesia Ricardo Luis Bocalandro (dua dari kanan),  Sekretaris NCB-Interpol Indonesia Napoleon Bonaparte (tengah) dan Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal Polisi Mohammad Iqbal (kanan) memberikan keterangan Pers terkait 'penculikan' Alum (7 tahun) dari Argentina, Kamis (8/2).
Foto: Republika/Arif Satrio Nugroho
Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Jenderal Polisi Muhammad Tito Karnavian bersama Kepala Divisi Hubungan Internasional Polri Saiful Maltha (kiri), Dubes Argentina untuk Indonesia Ricardo Luis Bocalandro (dua dari kanan), Sekretaris NCB-Interpol Indonesia Napoleon Bonaparte (tengah) dan Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal Polisi Mohammad Iqbal (kanan) memberikan keterangan Pers terkait 'penculikan' Alum (7 tahun) dari Argentina, Kamis (8/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Drama 'penculikan' seorang anak dari Argentina Alum Lagone Avalus harus berakhir. Polres Toraja pada Selasa (6/2) lalu berhasil menemukan Alum bersama ayahnya, Jorge, yang dianggap menculiknya bersama pasangan wanitanya, Candela.

Sekretaris NCB Interpol di Indonesia Brigjen Pol Napoleon Bonaparte mengungkapkan, kejadian ini sangat emosional karena menyangkut hubungan antara orang tua dan anak. Setahun lalu, tutur Napoleon, seorang anak bernama Alum dibawa pergi ayahnya yang baru bercerai dengan ibunya dari Argentina. Masalahnya, pengadilan di Argentina memberi hak asuh pada ibunya.

"Hal itu di Argentina merupakan kejahatan yang sangat serius dan ayahnya telah membawa anaknya pergi mengelilingi beberapa negara, dari Brazil, Bolivia, Ethiopia, masuk ke Malaysia, dan memasuki Indonesia secara tidak resmi," kata Napoleon di Markas Besar Polri, Jakarta, Kamis (8/2).

Akhirnya setelah dikeluarkan red notice oleh Interpol, Polri segera menindaklanjuti dan menemukan Jorge dan Alum pada 5 Februari lalu. Dari hasil wawancara, menurut Jorge, pada saat bertemu dengan mereka di Makasar didapati fakta hubungan si ayah dengan anaknya sangat dekat. Maka dari itu, pada saat Alum diajak ayahnya, Alum tak menolak.

"Selama perjalanan anak ini sangat dekat dan lengket dengan bapaknya. Sampai dengan ditemukan kemarin di Makassar, di Mapolda sulsel sempat terjadi drama yang menyedihkan perpisahan antara si bapak dan si anak tapi itu bisa diselesaikan dengan bantuan pejabat konsulat," kata Napoleon.

Saat dilakukan pengamanan pada Selasa (6/2) lalu, Polres Toraja sempat memberikan izin wartawan untuk berkomunikasi langsung dengan Alum melalui sambungan telepon. Alum pun justru merasa tidak diculik. "Saya tidak diculik, tapi saya ingin mengikuti ayah. Saya suka bersama ayah," kata Alum dalam bahasa Inggris.

Sayangnya, perbuatan ayah Alum bagaimanapun melanggar hukum. Sehingga, Alum harus dipulangkan ke Ibunya di Argentina, sementara ayahnya menjalani proses hukum di Argentina.

"Dua orang pelaku (Jorge dan pasangannya) yang red notice saat ini kita serahkan ke pihak imigrasi yang informasinya akan segera dideportasi setelah proses keimigrasiannya diselesaikan," kata Napoleon.

Kapolri Jenderal Polisi Muhammad Tito Karnavian mengatakan, kasus ini menjadi kasus yang spesial, lantaran menjadi perbincangan hangat di Argentina. Tito mengatakan, ketika red notice diterima Polri, Polisi pun segera berkoordinasi.

"Kita respons dengan cepat, Interpol kita, bergerak cepat hubungi Polda Sulsel dan langsung diamankan. Kemudian segera kita bawa ke Jakarta dan diserahkan ke kedubes," ujar Tito.

Duta Besar Argentina untuk Indonesia, Ricardo Luis Bocalandro mengungkapkan apresiasinya pada kepolisian atas kecepatan dan responnya. Kasus ini, kata Bocalandro adalah kasus sensitif yang berpengaruh secara mendalam pada masyarakat Argentina karena menyangkut hubungan orang tua dan anak.

"Ini sulit saat seorang anak kecil dibawa ke luar negeri dari keluarganya jauh dari Argentina ke Indonesia. Respons Indonesia sangat baik terima kasih banyak, dalam beberapa jam saja, dapat ditemukan, masalah pun terselesaikan," kata Bocalandro.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement