REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Laode M. Syarif tak setuju bila instansinya disebut sebagai tukang tipu. Terkait tuduhan mengancam keluarga Fredrich Yunadi, Laode mengatakan, yang terjadi justru sebaliknya.
"Kami menyangkal dikatakan tukang tipu. Dia mengatakan, kami abuse of power, tidak benar juga. Karena itu, dia bisa menjelaskan itu di pengadilan," ujar Laode di Gedung MK, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (8/2).
Soal tuduhan penyidik KPK mengancam keluarga Fredrich, menurut Laode, mantan kuasa hukum Setya Novanto memutarbalikkan fakta yang ada. Apa yang terjadi justru sebaliknya, penyidik dan penuntut KPK dimaki-maki oleh keluarganya.
"KPK punya videonya. Dalam video itu, bahkan keluarganya dia yang memaki-maki penyidik dan penuntut KPK pada saat itu. Kami punya videonya. Jadi itu memutarbalikan fakta," jelasnya.
Sebelumnya, terdakwa kasus merintangi penyidikan Setya Novanto dalam kasus proyek KTP-el, Fredrich Yunadi, melayangkan tuduhan kepada jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Ia menuduh jaksa telah mengancam istri dan anaknya.