Kamis 08 Feb 2018 20:55 WIB

Anak Setnov Jadi Komisaris Sekolah Penerbangan tanpa Modal

Sekolah penerbangan ini hanya meluluskan 4 pilot pada 2013-2014

Putra dari Setya Novanto, Rheza Herwindo
Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Putra dari Setya Novanto, Rheza Herwindo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anak Setya Novanto, Reza Herwindo, diketahui menjadi komisaris sekolah penerbangan tanpa menyetorkan modal. Sekolah itu pun hanya meluluskan 4 pilot sepanjang 2013-2014.

"Mas Reza tidak kasih modal. Modalnya dari Mas Aditya dan Ivando," kata saksi Andika Mohammad Yudistira Monoarfa, anak anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Suharso Monoarfa di pengadilan tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, Kamis (8/2).

(Baca: Pukat UGM Sarankan Setnov Ungkap Dugaan Keterlibatan Ibas di KTP-El)

Andika bersaksi untuk mantan Ketua DPR Setya Novanto yang didakwa melakukan tindak pidana korupsi pengadaan KTP elektronik yang menyebabkan kerugian negara senilai Rp 2,3 triliun dari total anggaran Rp 5,9 triliun. Di BAP disebutkan Rp 500 juta sampai Rp 1 miliar dari Reza.

"Jadi sahamnya Reza, ini bagaimana?" tanya Jaksa Penuntut Umum (JPU) Ahmad Burhanuddin.

"Dia bukan pemegang modal, ini perusahaan kecil, untuk modal dipinjamkan oleh orang tua Aditya dan Ivando, bentuknya investasi saham dipegang saya, Reza, dan Aditya yang kantornya di Sumenep, Pulau Madura dan Equity tower lantai 22 SCBD," tambah Andika.

Andika mengaku tidak tahu siapa pemilik kantor di Equity Tower itu dan hanya sempat berkantor selama 5 bulan karena lebih banyak berada di Sumenep, Madura.

"Kantor hanya dipinjami saja oleh Reza, Adit, Ivando, modal total Rp 2 miliar dari saya kurang lebih Rp 500 juta tapi tidak saya bayar langsung. Reza baik hati mencari-cari teman-temannya untuk jadi pemodal, tadinya saya tidak kenal mas Adit dan mas Ivando jadi mas Reza yang menjamin saya tidak membawa lari uangnya," jelas Andika.

Perusahaan itu pun tidak pernah untung. "Alhamdulilah saya tidak pernah sampai untung, semua pengelolaan uang dipersiapkan ke saya, itu semua dari Adit dan Ivando, dari Reza sama sekali tidak ada tapi saham mayoritas dicatat untuk mas Reza karena beliau yang jamin kalau saya tidak lari, beliau lahir tahun 1988 tahun ini 30 tahu persis," ungkap Andika.

Andika sendiri hanya tahu bahwa Reza adalah kawan baik anaknya. "Sekolah sudah berhenti beroperasi, karena jumlah pilot terlalu banyak kami hanya pernah berhasil meluluskan 4 siswa setelah itu tutup," ungkap Andika.

Setelah Andika diperiksa penyidik KPK, menantu Setya Novanto, Jason Harijono Setiawan (suami Dwina Michalla) pun memberikan alamat facetime kepada Andika untuk menanyakan isi pemeriksaannya tersebut.

"Saya pertama kali diperiksa untuk Anang Sugiana lalu malamnya saya ketemu Jason dan dikasih alamat facetime, lalu paginya saya diperiksa lagi," ungkap Andika.

Andika juga mengakui kenal dengan direktur perusahaan Biomorf Lone LLC Johanes Marliem. Johanes Marliem diketahui adalah penyedia Automated Finger Print Identification System (AFIS) merk L-1 untuk KTP-el. "Saya kenal Johannes Marliem, mungkin tahun 2013-2014 di restoran tempat kumpul-kumpul biasa," tambah Andika.

Menurut Andika, Johannes Marliem adalah orang yang kaya sekali dan tinggal di Amerika Serikat. "Saya tidak tahu bisnisnya apa, kami diskusi juga ledek-ledekan, saya sering kontak dengan Johannes Marliem (semasa hidupnya) tapi dia tidak pernah cerita soal KTP-el," ungkap Andika.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement