Jumat 09 Feb 2018 07:34 WIB

Sejarah Hari Ini: Kapal Selam AS Tabrakan di Pearl Harbor

Kecelakaan tewaskan empat pelajar dan lima warga sipil lainnya.

Rep: Crystal Liestia Purnama/ Red: Teguh Firmansyah
Kapal selam/ilustrasi
Foto: military-today.com
Kapal selam/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, Pada hari ini 2001, sebuah kapal selam militer Amerika Serikat (AS) bertabrakan dengan kapal pelatihan perikanan sekolah tinggi Jepang di Pearl Harbor, Hawaii. Kecelakaan ini menewaskan empat pelajar dan lima orang lainnya.

Kapal selam tersebut adalah USS Greeneville yang pada saat itu menjadi pesiar untuk kelas VIP. Kapal selam itu adalah kapal berkekuatan nuklir 7.000ton.

Sebagai bagian dari program Tamu Termasyur, 16 warga sipil berada di kapal selam pada pagi hari tanggal 9 Februari. Manuver terakhir yang akan ditunjukkan kepada para tamu VIP itu adalah Emergency Ballast Tank Blow yang membawa kapal selam ke permukaan dengan sangat cepat.

Pada titik inilah prosedur yang benar itu rusak. Komandan kapal selam tersebut, ScottWaddle, memberi perintah yang tidak bisa selesai dengan benar pada saat ditugaskan. Sonar dan perisko yang tepat untuk mengetahui keamanan permukaan tidak lengkap.

Selain itu, kru gagal mengkomunikasikan manuver itu dengan baik karena sebagian karena warga sipil duduk di kontrol kapal selam. Dan mereka tidak memperhatikan kapal penangkap ikan Jepang Ehime Maru berada di atas permukaan mereka.

Greeneville menembus ruang mesin Ehime Maru saat naik ke permukaan. Kapal penangkap ikan yang digunakan sebagai kapal pelatihan untuk pelajar SMA itu rusak parah, sehinggatenggelam dalam waktu 10 menit. Sembilan orang termasuk empat pelajar tenggelam.

Sepekan kemudian,kapal tersebut ditemukan berada di dasar laut sejauh 2.000 kaki di bawah permukaandan dibawa lebih dekat ke pulau Oahu.  Penyelam menemukan delapan mayat pada Oktober, dan kemudian,sebuah peringatan didirikan di Taman Kakaaoko di Honolulu.

Terlepasdari kegagalan Komandan Waddle, administrator Angkatan Laut tidak mengejar pengadilan militer. Waddle hanya menerima teguran dan diizinkan untukmempertahankan pangkat dan pensiunnya.

Pada tahun berikutnya Greeneville kembali terlibat dalam dua insiden lainnya, yaitu pada Agustus di tahun yang sama kandas di pelabuhan Saipan, dan pada 27 Januari 2002 kapal selam tersebut bertabrakan dengan USS Ogden di dekat Oman.

Petugas komandoDavid Bogdan dikeluarkan dari tugas selteha insiden di Saipan, namun tidak adatindakan disipliner yang diambil setelah tabrakan dengan USS Ogden.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement